![]() |
Taliya Kayana bersama Caraka Shankara saat masih bersekolah di TK Muslimat 1 Roushon Fikr Jagalan. |
[Jombang, Pak Guru NINE]
Pak Guru NINE dan isterinya sepakat untuk segera memiliki anak lagi setelah lahirnya Caraka Shankara, anak pertama. Alhamdulillah, program itu diijabah oleh Allah SWT. Isteri Pak Guru NINE pun hamil dan melahirkan anak kedua. Meskipun kerepotan bertambah karena anak pertama masih kecil, namun mereka bahagia menjalaninya.
Pada Senin Kliwon, 1 Juni 2009 anak kedua mereka lahir ke dunia melalui persalinan yang normal. Tempat persalinannya masih sama, yakni di Pondok Bersalin Desa (Polindes) Pacarpeluk yang dikelola oleh bu bidan Dwi. Tidak seperti persalinan anak pertama, persalinan kali ini lebih cepat tuntas. Mereka pun bahagia menyambut kelahiran anak kedua yang berjenis kelamin perempuan ini.
Selama masa hamil anak pertama dan kedua, isteri Pak Guru NINE biasa terapi pijat ke dukun Bayi. Mbok Nah, demikian panggilannya. Beliau sering menebak jenis kelamin bayi yang akan lahir dari rahim para pasiennya. Tebakan untuk anak pertama cocok. Lahirlah Caraka Shankara yang berjenis kelamin laki-laki. Untuk anak kedua ini beliau menebak perempuan. Ternyata tebakannya juga cocok. Lahirnya anak kami kedua yang berjenis kelamin perempuan.
Setelah melalui diskusi dengan isteri, membaca banyak referensi nama, dan beristikharah seraya mohon petunjuk Allah SWT, Pak Guru NINE akhirnya memberi nama anak keduanya, Taliya Kayana. Taliya berasal dari bahasa Arab taaliyah yang bermakna perempuan yang ahli membaca. Penulis sengaja menghilangkan huruf H, agar tidak terlalu beraksen Arab. Meskipun demikian bunyi bacaannya tidak berubah drastis.
Jika pada nama anak pertama dominan huruf A sebagai penegasan sifat kelaki-lakian, maka pada nama anak kedua ini, Pak Guru NINE mencari kata yang ada huruf I sebagai penegasan sifat keperempuanan. Dengan pertimbangan itulah penulis mantap memilih nama Taliya untuk anak perempuan kami.
Kayana berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti mulia. Jika dua kata itu disambung menjadi Taliya Kayana, maka maknanya kira-kira menurut mereka adalah perempuan mulia yang ahli membaca (ayat-ayat Allah). Inilah doa harapan untuk anak mereka yang kedua. Semoga Allah SWT mengabulkan. Amiin.
Pak Guru NINE dan isterinya memanggil Taliya atau Aya (singkatan dari Kayana). Tapi saudara-saudara penulis banyak yang memanggilnya Meme. Panggilan ini bukan resmi dari Pak Guru NINE dan isteri, tapi inisiatif dari saudara-saudara mereka, yakni neng Ririn, dek Nia dan dek Rista.
Asal muasalnya adalah mereka kebingungan memanggil keponakan yang baru lahir ini. Waktu itu Pak Guru NINE dan isterinya belum menemukan dan memberinya nama yang pas. Untuk kepentingan penyebutan sementara dan ngodang si kecil, mereka kemudian secara spontan menyebutnya Meme, karena mata si kecil itu sipit seperti orang Tionghoa. Banyak orang yang juga mengatakan demikian.
Waktu itu, Pak Guru NINE dan isterinya tidak menolak nama panggilan itu, tapi tidak setuju jika itu dijadikan nama resmi anak perempuan mereka. Namun, mereka juga belum menemukan nama yang pas. Akhirnya mereka pun menerima saja ketika orang-orang di sekitar mereka memanggil putri mereka dengan sebutan Meme.
Menurut Pak Guru NINE dan isterinya, nama Taliya Kayana sebagaimana nama Caraka Shankara mengandung keunikan bahasa. Keunikannya terletak pada TaliYa KaYana. Gabungan suku kata pertama pada kata pertama dengan kata kedua, membentuk YaKa dan jika jika dibaca dari belakang menjadi KaYa. Yaka-Kaya adalah keunikan nama anak mereka yang kedua.[pgn]
0 Komentar