![]() |
Mereka adalah delegasi SMAN 2 Jombang yang hadir dalam workshop yang diselenggarakan oleh MUI Kabupaten Jombang. |
[Jombang, Pak Guru NINE]
- Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang baru saja
menyelenggarakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
dakwah di kalangan Generasi Z. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25
Mei 2024, di gedung SD Islam Roushon Fikr, Desa Pulo Lor, Kabupaten Jombang.
Mengusung tema "Workshop Strategi Dakwah untuk Generasi Z", acara ini
menarik puluhan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pelajar SMA,
mahasiswa, serta anggota lembaga intra dan ekstra kampus.
Acara ini menghadirkan
dua pemateri utama yang kompeten dalam bidangnya. Didin A. Sholahudin, Ketua
Komisi Dakwah MUI Jombang, bersama M. Sholahudin SH, MH, Kepala Divisi
Perempuan dan Perlindungan Anak ICMI Jombang, memaparkan berbagai materi yang
sangat relevan dengan tantangan dakwah di era digital dan pergaulan bebas ini.
Dalam rangka meningkatkan
partisipasi dan kontribusi aktif dari generasi muda, Pak Guru NINE menugaskan beberapa
muridnya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Murid-murid yang ditugaskan adalah
Muhammad Zulfisyah (XI-10), Rahmad Arrasyid (X-2), Zefrizal Makrufi (X-2), dan
Anton Bahrul Alam (X-8). Mereka bukan hanya siswa biasa, melainkan kader-kader
Remaja Masjid Miftahul Abror (RMMA) SMAN 2 Jombang yang memiliki semangat
tinggi dalam berdakwah dan berkontribusi untuk komunitas.
Selama mengikuti workshop,
keempat murid ini mendapatkan banyak sekali wawasan dan pengetahuan baru yang
sangat berguna bagi misi dakwah mereka. Salah satu hal utama yang disampaikan
dalam workshop adalah kondisi akhlak dan moral yang semakin memprihatinkan di
kalangan remaja saat ini. Pemateri memaparkan data dan fakta tentang berbagai
masalah yang menggerogoti moral generasi muda, seperti fenomena LGBT (Lesbian,
Gay, Biseksual, dan Transseksual), bullying, penyalahgunaan narkoba, dan seks
bebas di kalangan pelajar. Informasi ini menjadi perhatian utama bagi para
peserta workshop, mengingat pentingnya memahami realitas yang ada untuk bisa
memberikan solusi yang tepat.
Lebih lanjut, MUI Jombang
mengajak Generasi Z untuk menjadi dai muda. Harapan mereka adalah agar para
remaja ini bisa menjadi influencer atau corong dakwah MUI di sekolah-sekolah
dan komunitas mereka. Ide ini disambut baik oleh para peserta, termasuk
murid-murid Pak Guru NINE, yang merasa tertantang dan terdorong untuk mengambil
peran aktif dalam menyebarkan pesan-pesan positif dan religius di lingkungan
mereka.
Selama sesi diskusi
kelompok, para murid yang aktifis RMMA ini bersama peserta lainnya diminta
untuk merumuskan aksi yang efektif dalam menyampaikan dakwah. Dari diskusi
tersebut, mereka berhasil merumuskan beberapa langkah konkret yang bisa
diambil, di antaranya:
Mengadakan Sesi Curhat
atau Conselling Session: Sesi ini diusulkan untuk memberikan ruang bagi para
remaja agar bisa berbicara dan berkonsultasi mengenai masalah yang mereka
hadapi. Dalam sesi ini, para dai muda bisa memberikan nasihat dan bimbingan
sesuai dengan ajaran Islam, sehingga bisa membantu remaja mengatasi masalah
mereka dengan cara yang baik dan benar.
Membuat Video Animasi
dengan Pesan Berarti: Mengingat bahwa Generasi Z sangat akrab dengan media
digital, membuat konten video animasi yang mengandung pesan-pesan dakwah
menjadi salah satu strategi yang diharapkan bisa menarik perhatian dan diterima
dengan baik oleh kalangan remaja. Video ini bisa disebarkan melalui berbagai
platform media sosial yang banyak digunakan oleh remaja.
Kampanye Stop Bullying:
Mengkampanyekan gerakan anti-bullying juga dianggap sebagai langkah yang
penting. Dengan adanya kampanye ini, diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan
mengurangi tindakan bullying di kalangan pelajar, serta mendorong terbentuknya lingkungan
sekolah yang lebih aman dan nyaman.
Murid-murid Pak Guru NINE
kembali ke sekolah mereka dengan semangat dan tekad baru. Mereka berencana
untuk menerapkan hasil dari workshop tersebut dalam kegiatan Remaja Masjid
Miftahul Abror SMAN 2 Jombang. Dengan semangat dakwah yang kuat dan didukung
oleh strategi-strategi yang telah dipelajari, mereka berharap bisa memberikan
kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan religius di
kalangan remaja.
Pengalaman ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi mereka, tetapi juga mengasah kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Semoga langkah-langkah kecil yang mereka ambil bisa membawa perubahan besar bagi masa depan generasi muda di Jombang. [pgn]
0 Komentar