![]() |
Sugeng Mulyadi saat berkunjung di SMAN 2 Jombang dalam acara Pelindo Mengajar tahun 2023. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Sugeng Mulyadi lahir di
dusun Kepuh Pandak desa Sidowarek, Ngoro, Jombang pada 5 April 1972. Sejak
kecil, Sugeng telah menunjukkan bakatnya dalam ilmu pengetahuan sosial, yang
kemudian menjadi landasan penting bagi karier gemilangnya. Beragama Islam dan
tumbuh besar di lingkungan yang sederhana, Sugeng tidak pernah kehilangan
semangatnya untuk belajar dan berkembang.
Pada tahun 1989, Sugeng memulai perjalanan
akademiknya di SMA Negeri 2 Jombang. Masa-masa SMA adalah masa yang penuh
kenangan bagi Sugeng. Sebagai siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
Sugeng dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sekolah. Dia tidak hanya cerdas
dalam bidang akademik tetapi juga aktif dalam kegiatan organisasi. Sugeng
sering terlibat dalam diskusi-diskusi serius tentang politik, ekonomi, dan
isu-isu sosial, yang menjadi bekalnya dalam meniti karier di kemudian hari.
Baca pula! : IKA SMPP-SMADAJO Terbentuk, Gus Ufik Ketuanya
Setelah lulus dari SMAN 2 Jombang pada tahun 1991,
Sugeng melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (UB)
jurusan Manajemen. Di UB, Sugeng kembali menunjukkan prestasinya. Ia tidak
hanya fokus pada studi, tetapi juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan di
Unit Kerohaian Islam Masjid Raden Patah UB. Sugeng lulus pada tahun 1996 dengan
gelar Sarjana Ekonomi, sebuah pencapaian yang menjadi batu loncatan menuju masa
depan yang cerah.
Sugeng, sambil bekeja ditengah tengah kesibukannya
melanjutkan pendidikan Strata 2 di bidang Manajemen Keuangan di Universitas
Gajah Mada (UGM) dan lulus pada tahun 2008. Didorong jiwa semagat belajarnya
tinggi, Sugeng nenambah wawasan di bidang logistik, transport dan maritim dg
melanjutkan pendidikan S2 di Netherlands Maritime University di kota Rotterdam,
Belanda, dan lulus pada tahun 2013. Pendidikan internasional ini telah membuka
wawasan Sugeng tentang pengelolaan bisnis global dan membekalinya dengan
pengetahuan dan pergaulan yang luas secara internasional.
Karier profesional Sugeng dimulai dengan peran
sebagai Finance Manager di Tanjung Port-IPC pada tahun 2010. Di sini, ia sukses
melakukan transformasi dan digitalisasi sistem Information & Communication
Technology (ICT). Kariernya terus melesat ketika ia menjadi VP Pengelola
Aset/Treasury-IPC pada tahun 2013, di mana ia berhasil mengumpulkan dana
sebesar Rp4 Triliun dengan biaya yang rendah (cost of fund)
Selama tahun 2015 hingga 2017, Sugeng menjabat
sebagai CFO PT Kanaya, di mana ia sukses meningkatkan struktur keuangan dan
melakukan transformasi bisnis yang signifikan. Prestasinya berlanjut ketika ia
menjadi Direktur Keuangan & SDM PT IKT Tbk pada tahun 2018, di mana ia
sukses melakukan IPO sebesar Rp835M dan melakukan digitalisasi Office serta
e-procurement.
Pada tahun 2020, Sugeng diangkat menjadi Direktur
PT Pelindo Investama. Di sini, ia berhasil melakukan restrukturisasi bisnis dan
rebalancing portofolio, mengubah kerugian menjadi laba yang signifikan. Hingga
akhirnya pada tahun 2023, Sugeng mencapai puncak kariernya sebagai Direktur
Utama, merangkap Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis PT Indonesia
Kendaraan Terminal Tbk. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan mengalami peningkatan
laba bersih sebesar 18% dan harga saham naik 25%.
Namun, di balik kesuksesannya, Sugeng tidak pernah
melupakan akar dan asal-usulnya. Pada tanggal 19 September 2023, Sugeng kembali
ke almamaternya, SMAN 2 Jombang, dalam acara "Pelindo Mengajar". Saat
itu, ia menjabat sebagai Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. Dalam acara tersebut, Pelindo
memberikan beasiswa kepada 10 siswa berprestasi, masing-masing sebuah laptop
kepada 5 siswa dari keluarga mampu dan uang tunai sebesar Rp5.000.000 kepada 5
siswa dari keluarga tidak mampu. Kehadirannya di acara tersebut bukan hanya
sebagai bentuk pengabdian kepada almamater, tetapi juga sebagai inspirasi bagi
generasi muda untuk terus berprestasi dan bermimpi besar.
Di luar aktivitas profesionalnya, Sugeng juga
aktif dalam Yayasan Al Muhajirin Bahari sebagai Wakil Ketua Pengawas. Ia
bertugas dalam pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan yayasan sosial
yang bergerak di bidang pendidikan, keagamaan, usaha, dan paguyuban kematian.
Dedikasinya dalam bidang sosial menunjukkan bahwa Sugeng tidak hanya peduli
pada kesuksesan pribadi, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat.
Dalam
sebuah wawancara dengan pakgurunine.com, Sugeng Mulyadi mengungkapkan bahwa
pengalaman belajar dan sosialisasi di SMAN 2 Jombang yang paling berharga
adalah belajar konsistensi sholat malam 11 rakaat yang diajarkan oleh guru tercinta
Pak Suharjo (Alm). Kesabaran guru-guru dalam mendidik murid yang berbeda-beda
(diversity) juga menjadi pelajaran berharga baginya. Menurutnya, untuk mencapai
karier yang sukses tidak hanya diperlukan belajar dan bekerja keras, tetapi
juga komunikasi yang baik (ESQ), managing stakeholder yang erat serta
doa orang tua dan dukungan tim yang solid serta keluarga yang bahagia.
Sugeng
Mulyadi adalah contoh nyata dari seseorang yang berhasil mencapai puncak karier
melalui kerja keras dan dedikasi. Dari seorang siswa biasa di SMAN 2 Jombang,
ia berhasil meraih kesuksesan global dan memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat. Kisah hidupnya adalah inspirasi bagi banyak orang, terutama
generasi muda yang sedang merangkai mimpi-mimpi mereka. Sugeng membuktikan
bahwa dengan tekad yang kuat, pendidikan yang baik, dan semangat untuk
berkontribusi, segala impian dapat dicapai.
Sebagai
bentuk kontribusi nyata, Sugeng Mulyadi mengusulkan program sinergi antara
alumni dan sekolah, seperti program beasiswa, coach dan mentoring siswa,
kolaborasi kegiatan sekolah dengan perusahaan, dan memberikan santunan serta
bantuan kepada masyarakat sekitar sekolah. Program-program ini diharapkan dapat
meningkatkan kontribusi alumni kepada sekolah dan masyarakat, serta mendorong
generasi muda untuk terus berprestasi dan bermimpi besar.[pgn]
0 Komentar