![]() |
PHA Crew adalah wadah kreatif remaja kratif yang ingin menghadirkan kemanfaatan di tengah masyarakat. |
[Jombang,
Pak Guru NINE] - Komunitas remaja di Jombang semakin menunjukkan peran aktif
dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan mereka. Salah satunya adalah
PHA Crew, sebuah komunitas yang menggabungkan semangat pertemanan dengan
asas-asas organisasi untuk menginisiasi ruang alternatif bagi remaja dan
pelajar di Jombang. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Pak Guru NINE,
Ketua PHA Crew, Muhammad Nafis Laksono, berbagi cerita tentang komunitas ini
dan berbagai aktivitasnya yang inspiratif.
Muhammad
Nafis Laksono yang lahir pada 19 Desember 2007 di Jombang, adalah seorang
pemuda yang penuh semangat dan visi. Ia tinggal di Jalan Dewi Sartika Gang
Masjid RT 7 RW 01 B, Sengon, Jombang, bersama keluarganya. Ayahnya, Herwanto
Dwi Laksono, adalah seorang wiraswasta, sementara ibunya, Wardan Habibah,
adalah seorang guru di MTsN 1 Jombang. Nafis menceritakan bahwa ide awal
pembentukan PHA Crew lahir dari keinginannya untuk menciptakan perubahan di
lingkungan remaja yang sering terjebak dalam norma-norma sosial yang kurang
produktif, bahkan menyimpang.
"PHA
Crew adalah singkatan dari Penolak Hukum Alam," jelas Nafis. "Kami
menolak norma-norma dan standar sosial menyimpang yang berkembang di
masyarakat, seperti anggapan bahwa kegiatan membaca buku, menjaga kebersihan
lingkungan, dan merawat fasilitas umum adalah hal yang kurang lazim. Kami ingin
melampaui batas pemikiran tersebut dan menciptakan budaya baru yang lebih
positif."
PHA Crew
berdiri di atas dasar kolektivitas dan kesadaran dari setiap anggotanya untuk
aktif berpartisipasi. Nafis menjelaskan bahwa komunitas ini tidak memiliki
pendamping seperti organisasi pelajar pada umumnya. "Kami berdiri sendiri
dengan modal nekat dan kenaifan anak muda," ujarnya sambil tersenyum. PHA
Crew memiliki dua aturan dasar: jangan berbuat kriminal dan hindari tindakan
yang tidak bijak. Aturan-aturan ini menjadi pedoman bagi setiap anggota dalam
menjalankan berbagai kegiatan.
Tujuan
utama PHA Crew adalah mewujudkan ide-ide positif, menginisiasi pergerakan
remaja di luar sekolah, dan menciptakan ekosistem pertemanan yang sehat.
"Kami ingin memulai perubahan dari diri sendiri," tambah Nafis.
Struktur organisasi PHA Crew unik karena lebih mengedepankan hubungan personal
pertemanan dibandingkan hubungan profesional. Beberapa posisi seperti bendahara
dan dokumentasi hanya bersifat sementara, menekankan pentingnya partisipasi
aktif dari setiap anggota.
PHA Crew
juga memiliki berbagai cabang yang menunjukkan keragaman minat anggotanya.
Salah satunya adalah Oorchid, grup meme dengan akun Instagram
@oorchid.shitposter.id yang memiliki sekitar 4000 pengikut. Oorchid juga
memiliki dua cabang, yaitu Joki Oorchid yang menyediakan jasa dalam permainan
game online Mobile Legend dan Clash Royale, serta animhoshi.id, akun meme yang
dikelola oleh salah satu anggota Oorchid.
Fistful
of Metal adalah band yang didirikan oleh Zulfisyah Putra dan Sean Arthur, yang
meskipun sudah tidak aktif, tetap menjadi bagian dari PHA Crew. Reduce 4 Green
adalah proyek lingkungan yang digagas oleh Queen, salah satu anggota PHA,
dengan fokus pada media dan kepedulian lingkungan hidup. PHA Crew juga menjalin
kerjasama dengan beberapa kelompok buatan siswa SMAN 2 Jombang lainnya, seperti
Zapsword, Violet Media Creative, dan Badan Xtelejen.
Kegiatan
yang telah dilakukan oleh PHA Crew mencakup berbagai bidang, mulai dari
pendidikan, seni, hingga lingkungan. "Kami mengadakan Perpusjal atau
Perpustakaan Jalanan setiap minggu di CFD Kebon Rojo," kata Nafis. Meski
kadang terhambat oleh berbagai kendala, mereka tetap berusaha melaksanakan
kegiatan ini secara rutin. PHA Crew juga berkolaborasi dengan Baca Jombang
dalam pameran seni SJAW (Skena Japan Art Week) dan ikut meramaikan Perayaan
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) bersama Sanggar Hijau Indonesia.
Salah
satu aksi yang mendapat perhatian adalah kegiatan bagi-bagi takjil yang
dilakukan oleh Oorchid selama bulan Ramadan. Selain itu, mereka juga mengadakan
aksi kolaborasi dengan YGL dan Sanggar Hijau Indonesia dalam acara Free Plastic
July di Kebon Rojo, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali
pakai.
Keanggotaan
PHA Crew cukup fleksibel, dengan anggota tetap berkisar sekitar 30 orang.
"Jika seseorang sering mengikuti kegiatan kami dan berinteraksi dengan
kami, maka ia bisa dianggap sebagai bagian dari PHA," jelas Nafis.
Kebanyakan anggota adalah siswa SMAN 2 Jombang, namun ada juga yang berasal
dari sekolah lain di Jombang.
Nafis
juga berbagi rencana masa depan PHA Crew, termasuk proyek pemutaran film
dokumenter di gedung kesenian Jombang dan bazar buku serta pameran seni di CFD
Kebon Rojo. "Kami ingin terus melakukan kegiatan yang bermanfaat, tidak
melanggar perintah agama, dan bukan tindakan kriminal atau tidak bijak,"
ujarnya. Salah satu impian mereka adalah mengaktifkan kembali program Adiwiyata
dan bank sampah di SMAN 2 Jombang, serta menjalin kerjasama dengan pihak
sekolah dan LAZISNU Jombang untuk merealisasikan program tersebut.
Sebagai
penutup, Nafis mengungkapkan harapannya agar PHA Crew dapat terus berkembang
dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. "Kami berharap Pak Nine
dapat membantu kami dalam urusan promosi, legalisasi, dan mengenalkan kami
dalam lingkaran kerja LAZISNU dan guru-guru SMA Negeri 2 Jombang,"
tutupnya dengan penuh semangat.
PHA Crew
adalah bukti nyata bahwa anak muda Jombang mampu menciptakan perubahan positif
melalui kolaborasi, kreativitas, dan semangat pertemanan yang kuat. Dengan
berbagai kegiatan dan proyek yang telah dilaksanakan, mereka menunjukkan bahwa
remaja dapat menjadi agen perubahan yang berpengaruh dalam masyarakat.[pgn]
0 Komentar