Silaturahmi Ulama Umaro Jombang Bahas Pilkada Damai dengan Semangat Ukhuwah

 

Ketua umum DP MUI Kabupaten Jombang menyerukan semangat ukhuwah dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat.

[Jombang, Pak Guru NINE] – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang sukses menyelenggarakan acara Silaturahmi dan Koordinasi Ulama, Umaro, dan Lintas Organisasi Masyarakat Islam pada Sabtu, 28 September 2024. Acara yang digelar di Aula Gedung Islamic Center Jombang ini bertujuan memperkuat ukhuwah islamiyah serta membahas isu-isu aktual yang berkembang di Kabupaten Jombang, terutama terkait dengan upaya menciptakan kedamaian selama proses Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Materi utama dalam kegiatan ini adalah diskusi antar peserta yang dihadiri oleh para ulama, pejabat pemerintahan, dan perwakilan dari berbagai ormas keislaman. Diskusi ini mengangkat semangat ukhuwah islamiyah, berfokus pada kontribusi nyata MUI Kabupaten Jombang dalam meredam potensi konflik dan menjaga keharmonisan di tengah masyarakat, terutama selama momen Pilkada yang sering kali memanas.

Acara ini diawali dengan sambutan dari KH. Muhammad Afifuddin Dimyathi (Gus Awis). Dalam pidatonya, Ketua DP MUI Kabupaten Jombang ini menekankan pentingnya persaudaraan dalam Islam sebagai salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada umat Islam. Beliau mengutip Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 103 yang artinya "Ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian ketika kalian dahulu bermusuhan, lalu Allah menyatukan hati kalian sehingga dengan nikmat-Nya kalian menjadi bersaudara."

Gus Awis juga mengajak para peserta, baik dari kalangan ulama maupun umaro, untuk senantiasa merawat ukhuwah dengan menjalankan beberapa prinsip etika yang diajarkan dalam Islam. Beberapa prinsip tersebut antara lain:

Islah Bainal Mutaqatilain al Mutanaziain (merukunkan antara orang-orang yang berkonflik): KH. Afifuddin menekankan pentingnya memediasi konflik dan mendamaikan pihak-pihak yang berseteru. "Faashlihu bayna akhawaykum," ucapnya mengutip ayat Al-Qur’an.

I'tshom bihablillah (berpegang teguh pada syariat): Menurutnya, menjaga persaudaraan tidak bisa dilepaskan dari ketaatan terhadap ajaran agama. "Wa'tasimu bihablillahi jami'an wala tafarraqu," tambahnya.

Muwaraah Sautal Akhi (menutup aib saudara): Ia menekankan pentingnya melindungi saudara seiman dari aib serta menjaga kehormatannya.

Khifdhuhu Mimma Yakrahu (melindungi saudara dari bahaya): Setiap muslim wajib menjaga saudara-saudaranya dari segala bentuk bahaya dan ancaman yang mengganggu.

Syadd Adhudihi (mendukung usaha saudara): Persaudaraan juga harus diwujudkan dengan memberikan dukungan yang nyata terhadap usaha dan perjuangan saudara seiman.

Gus Awis juga  menyampaikan bahwa salah satu cara efektif menjaga ukhuwah adalah dengan menghilangkan rasa iri hati dan kedengkian (ghill) dalam diri, melalui memperbanyak doa bagi sesama muslim. Beliau mengutip doa dari Surat Al-Hasyr ayat 10, "Rabbanaa ighfir lanaa wa liikhwaaninaa alladziina sabaquunaa bil iimaan." Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya pertemuan-pertemuan yang sarat akan rasa persaudaraan seperti acara silaturahmi ini, yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antarumat Islam.

Acara ini kemudian ditutup dengan penandatanganan Komitmen Bersama untuk mewujudkan Pilkada Damai dan anti politik uang. Para peserta yang terdiri dari ulama, umaro, serta perwakilan ormas Islam sepakat untuk menjaga situasi tetap kondusif selama Pilkada 2024 berlangsung. Mereka juga berkomitmen untuk menolak segala bentuk politik uang yang dapat merusak integritas demokrasi dan memecah belah persatuan umat.[pgn]

Posting Komentar

0 Komentar