Hampir Setahun Menjadi Ketua LAZISNU PCNU JOMBANG

 

Sowan kepada KH. Achmad Hasan selaku Rois Syuriyah PCNU Jombang.  

[Jombang, Pak Guru NINE] - Dalam perjalanan hidup saya, berkhidmat di Nahdlatul Ulama Jombang, khususnya di Pacarpeluk, adalah sebuah pengalaman yang sangat berarti dan penuh makna. Sejak awal, saya memiliki niat tulus untuk menggerakkan jamaah dan jam’iyyah melalui Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk. Motivasi utama saya adalah untuk menghadirkan kemaslahatan bagi masyarakat di sekitar, terutama dalam konteks kegiatan filantropi yang dapat memberikan dampak positif.

Dengan semangat gotong-royong, saya dan para kader muda NU di desa ini merancang berbagai kreativitas pergerakan lokal. Kami mencoba untuk berinovasi dan menggali potensi yang ada, baik di dalam diri kader maupun dalam komunitas yang kami layani. Berbagai kegiatan mulai dari pelatihan keterampilan hingga penggalangan dana untuk kegiatan sosial, kami lakukan dengan penuh semangat. Hasilnya, inspirasi yang kami berikan kepada para kader penggerak NU dari berbagai daerah menjadi salah satu pencapaian yang membanggakan. Mereka mulai mengadopsi model gerakan kami, menciptakan sinergi yang erat di antara sesama kader.

 

Penyusunan Pengurus LAZISNU

Setelah melewati panas-dingin dinamika keorganisasian PCNU Jombang, akhirnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengesahkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang masa khidmat 2023-2024 yang diberi tugas utama untuk mengaktifkan kembali khidmat organisasi dan menyiapkan penyelenggaraan Konferensi Cabang pada pertengahan 2024.

Di bawah kepemimpinan KH. Ahmad Hasan sebagai Rois Syuriyah dan KH. Fahmi Amrullah Hadzik sebagai Ketua Tanfidziyah, PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024 berusaha untuk menyusun kepengurusan lembaga yang dinamis dan responsif. Dalam proses itu, para kyai dan timnya harus sangat hati-hati dan selektif, mengingat kondisi organisasi yang masih dalam tahap transisi.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah dalam melengkapi susunan kepengurusan Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Tim penyusun mengalami kesulitan dalam mencari figur ketua yang dianggap mampu dan bersedia menerima amanah tersebut. Dalam beberapa pertemuan, tim itu mendiskusikan berbagai nama, namun satu-satunya figur yang dianggap memenuhi kriteria adalah saya, Nine Adien Maulana, yang saat itu menjabat sebagai ketua PRNU Pacarpeluk.

Ketika tim pengurus menghubungi saya untuk meminta kesediaan, saya menolaknya. “Mohon maaf, saya tidak bersedia. Saya tidak mampu!” tegas saya saat itu. Beberapa anggota tim, seperti Masrur, Ahmad Suhaib dan Afairur Romadhon, berusaha meyakinkan saya melalui sambungan telepon dan pertemuan langsung. Namun, jawaban saya tetap sama: “tidak bersedia!”

Situasi ini berubah ketika KH. Ahmad Hasan, Rois Syuriyah PCNU Jombang, akhirnya turun tangan. Senin malam, 12 Juni 2023, setelah berbicara dengan Afairur Romadhon melaluo sambungan telefon, saya mendapat telepon dari kyai yang dulu mengantarkan saya daftar dan tes masuk MAPK/MAKN Jember. Saya merasa cemas dan tidak berani mengangkat teleponnya,  mengetahui bahwa beliau adalah guru saya di MTsN Tambakberas. Saya yakin, jika beliau yang meminta, saya tidak akan berani menolak. Saya akhirnya mematikan handphon, sehingga tidak bisa dihubungi. Pikiran saya berkecamuk antara rasa tanggung jawab dan keraguan.

Pagi harinya, saya sudah berkomitmen untuk sowan menghadap langsung KH. Ahmad Hasan di ndalemnya di Ribath Assaidiyah 2 PPBU Tambakberas. Sebelum berangkat ke ndalem beliau, saya sudah berjanji untuk bertemu dengan Didin A Shalahuddin di rumahnya Perumahan Firdaus Mansion Sengon Jombang.

“Pak Adien, kita ini santri. Kalau Rois Syuriyah telah memerintahkan kita dan apa yang diperintahkan tidak menyimpang syariat, maka tiada pilihan bagi kita selain siap menerimanya!”, Itulah inti pesan ketua BAZNAS Jombang itu kepada saya.

“Baik pak, tapi saya minta tolong Njenengan. Bantu saya dengan memberi saran-saran untuk menggerakkan LAZISNU PCNU Jombang.”, pinta saya kepadanya. “Siap, insyaallah pak Adien!”, jawabnya tegas.

Setelah dari rumah Gus Didin, saya kemudian berangkat menuju ndalem KH. Ahmad Hasan. Di sana, seperti yang telah diduga sebelumnya. Rois Syuriyah ini meminta kesediaan saya menjadi ketua LAZISNU PCNU Jombang masa khidmat 2023-2024.

“Baik kyai, Bismillahirrahmanirrahim, saya bersedia menerimanya. Tapi saya mohon doa restu Njenengan kyai. Semoga khidmat ini menjadi tasawul saya bagi keshalihan putra-putri kami.”, jawab saya.

Saya kemudian minta izin untuk memasukkan beberapa orang yang dikenalnya untuk dimasukkan dalam jajaran pengurus yang akan membantunya. Kyai itu pun mengizinkannya.

Pertemuan antara guru dan murid ini akhirnya di akhiri dengan pembacaan doa dari sang guru yang diamini oleh sang murid. Saya merasa terharu dan bertekad untuk menjalankan amanah ini sebaik mungkin.

Kantor baru PCNU Jombang yang berlokasi di Mojoagung menjadi saksi pentingnya momen ini. Pada Jumat malam, 14 Juli 2023, rapat penyerahan Surat Keputusan tentang susunan pengurus LAZISNU PCNU Jombang berlangsung. Dalam rapat tersebut, saya resmi ditetapkan sebagai ketua, dengan M. Mifathus Saidin sebagai sekretaris dan Arif Lukman Hakim sebagai bendahara. Selain itu, kami juga melibatkan beberapa anggota MGMP PAI SMAN Kabupaten Jombang untuk memperkuat jajaran kepengurusan.

 

Mengaktifkan Kembali Khidmat Organisasi

Memulai kepemimpinan baru ini, saya menyadari bahwa tugas pertama adalah memperkenalkan kembali LAZISNU kepada masyarakat Jombang. Dalam masa khidmat yang singkat, saya bergerak cepat untuk mengaktifkan lembaga ini. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan publikasi melalui media sosial dan menggandeng Radio Suara Jombang FM. Saya berharap dengan demikian, masyarakat dapat lebih mengenal dan memahami peran LAZISNU dalam kegiatan sosial.

Dalam perjalanan waktu, berbagai kegiatan filantropi berhasil dilaksanakan. Salah satunya, pada 13 Agustus 2023, kami menyelenggarakan Sedekah Akbar yang memberi santunan kepada 1.445 anak yatim. Pengumpulan infak dari kotak-kotak yang tersebar di wilayah Jombang juga memberikan hasil yang memuaskan. Kami juga berhasil menyalurkan donasi untuk Adil Akbar, seorang anak yang menderita tumor mata, penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin, serta program solidaritas untuk Palestina serta berbagai program lain yang menunjukkan eksistensi kami di masyarakat.

Masa khidmat ini tidak hanya tentang menjalankan tugas, tetapi juga tentang belajar dan beradaptasi. Saya belajar banyak dari pengalaman berkhidmat ini, bagaimana mengelola tim, menyusun program, dan berinteraksi dengan masyarakat. Ketika masa khidmat 2023-2024 berakhir pada 8 Mei 2024, saya merasa lega dengan segala tugas yang telah kami jalankan.

 

Reformasi Pengurus

Kini, pengurus baru LAZISNU PCNU Jombang masa khidmat 2024-2029 telah terbentuk di bawah kepemimpinan Neng Eka Susanti. Dalam kepengurusan ini, saya ditempatkan sebagai wakil ketua. Meski awalnya merasa tidak nyaman dengan pergeseran ini, saya akhirnya memahami bahwa hal ini demi kemaslahatan bersama. Setelah berkonsultasi dengan salah satu kyai, saya pun menerimanya dengan terus berusaha memberikan kontribusi positif sesuai kewenangan dan mendukung kepengurusan yang baru.

Pergeseran ini menjadi momentum bagi saya untuk kembali sowan kepada KH. Ahmad Hasan, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan silaturahmi. Di sana, saya berbagi cerita tentang dinamika LAZISNU selama kepemimpinan saya. Pertemuan ini selalu diakhiri dengan doa yang penuh harapan untuk kebaikan putra-putri kami di masa mendatang.

Dengan berakhirnya masa khidmat di LAZISNU, saya menyadari bahwa perjalanan ini adalah bagian dari ikhtiar untuk berkontribusi kepada masyarakat. Semoga setiap langkah dan usaha yang kami lakukan menjadi ladang pahala dan memberi manfaat bagi banyak orang. Aamiin. [pgn]

Posting Komentar

0 Komentar