Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba

 

Ini adalah kumpulan soal-soal dengan tema Menghindari Perkelahian Pelajar, Minuman Keras, dan Narkoba sebagai bahan diskusi kelompok untuk kemudian dipresentasikan di depan kelas.


Nama Guru : Nine Adien Maulana, M.Pd.I.

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas : XI

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari materi pada bab ini, siswa diharapkan mampu: 

1. mengidentifikasi larangan perkelahian pelajar, minuman keras, dan narkoba dalam Islam; 

2. menunjukkan dalil tentang perintah menjauhi perkelahian pelajar, minuman keras, dan narkoba; 

3. meyakini bahwa agama melarang melakukan perkelahian antarpelajar, dan melakukan perusakan fasilitas umum, minuman keras, dan narkoba; 

4. menganalisis dampak negatif dari perkelahian pelajar, minuman keras, dan narkoba; serta 

5. membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab, dan cinta damai



Soal Cerita 1:


Situasi:


Ali sedang mengalami tekanan dari teman-temannya yang kerap kali mengajaknya untuk ikut nongkrong di tempat yang terkenal sebagai lokasi peredaran minuman keras. Awalnya, Ali selalu menolak dengan alasan tugas sekolah dan kegiatan organisasi. Namun, lama-kelamaan dia merasa tidak enak menolak ajakan tersebut, sehingga dia memutuskan untuk ikut sekali-sekali agar tidak dianggap aneh oleh teman-temannya.


Saat tiba di tempat tersebut, Ali menyaksikan beberapa temannya mengonsumsi minuman keras. Meskipun dia tidak ikut minum, Ali merasa gelisah. Di sisi lain, dia juga takut jika teman-temannya akan mengejeknya jika tidak mengikuti mereka. Setelah pulang, Ali merasa sangat bersalah karena tahu bahwa agama melarang segala bentuk keterlibatan dalam aktivitas yang berbahaya dan dilarang, seperti mengonsumsi minuman keras.


Pertanyaan:


1. Analisis perilaku Ali berdasarkan ajaran Islam. Apa yang seharusnya Ali lakukan ketika berada dalam situasi tersebut agar terhindar dari tekanan negatif teman-temannya, dan bagaimana agama Islam memandang tindakan ikut serta dalam kegiatan yang melibatkan minuman keras meskipun dia tidak mengonsumsinya?


2. Temukan dalil yang mendasari larangan mengonsumsi minuman keras dalam Islam. Jelaskan bagaimana dalil tersebut berperan dalam mencegah perilaku buruk di kalangan remaja.


3. Prediksi dampak jangka panjang yang dapat terjadi jika Ali terus-menerus ikut dalam pergaulan yang mengarah pada minuman keras. Jelaskan dampak tersebut dari perspektif agama, kesehatan, dan sosial.


Soal Cerita 2:


Situasi:


Di sebuah sekolah, terjadi perkelahian besar antara dua kelompok siswa yang dipicu oleh saling ejek di media sosial. Perkelahian ini berlanjut di sekolah hingga merusak beberapa fasilitas umum seperti meja, kursi, dan jendela kelas. Kepala sekolah, Pak Fathur, memanggil semua siswa yang terlibat untuk berdiskusi dan menemukan solusi. Selama diskusi, salah seorang siswa, Satria, mengatakan bahwa mereka terlibat dalam perkelahian karena ingin mempertahankan harga diri dan tidak mau dianggap lemah.


Pak Fathur kemudian menjelaskan bahwa dalam Islam, mempertahankan harga diri bukanlah alasan yang tepat untuk melakukan perkelahian dan merusak fasilitas sekolah. Dia mengajak para siswa untuk menemukan cara lain yang lebih damai dalam menyelesaikan konflik, berdasarkan ajaran Islam.


Pertanyaan:


1. Evaluasi tindakan siswa berdasarkan ajaran Islam. Mengapa perkelahian bukanlah solusi yang dibenarkan dalam agama Islam untuk menyelesaikan masalah, dan apa yang seharusnya dilakukan oleh siswa dalam menghadapi konflik di media sosial?


2. Temukan dalil yang menunjukkan larangan melakukan perkelahian dan perusakan fasilitas umum dalam Islam. Bagaimana dalil ini mengarahkan perilaku siswa dalam menjaga perdamaian dan kebersamaan di lingkungan sekolah?


3. Saran solusi untuk menyelesaikan masalah. Berdasarkan situasi di atas, berikan tiga solusi yang dapat diterapkan oleh sekolah untuk mencegah perkelahian siswa dan merusak fasilitas umum di masa depan, dengan mengaitkan solusi tersebut pada nilai-nilai Islam seperti cinta damai, tanggung jawab, dan saling menghormati.



Soal Cerita 3:


Situasi:


Dalam sebuah acara diskusi di kelas, Pak Guru NINE memberikan topik tentang bahaya narkoba bagi remaja. Salah satu siswa, Andi, mengajukan pertanyaan: "Mengapa agama sangat keras melarang penggunaan narkoba? Padahal, ada sebagian orang yang beranggapan bahwa narkoba bisa membantu mereka menghadapi stres atau masalah hidup mereka."


Pak Guru NINE menjelaskan bahwa Islam melarang narkoba bukan hanya karena pengaruh buruknya terhadap kesehatan, tetapi juga karena dampak negatifnya yang luas terhadap kehidupan sosial, mental, dan spiritual seseorang. Selain itu, Islam juga menekankan bahwa ada solusi lain untuk mengatasi stres dan masalah hidup tanpa melanggar aturan agama.


Pertanyaan:


1. Jelaskan mengapa narkoba dilarang dalam Islam. Bagaimana pandangan Islam tentang narkoba sebagai solusi untuk masalah hidup, dan apa alternatif yang diajarkan oleh Islam dalam menghadapi tekanan atau stres?


2. Identifikasi dampak negatif narkoba. Berdasarkan ajaran Islam, sebutkan dan jelaskan dampak negatif narkoba terhadap kesehatan mental, fisik, dan sosial individu yang mengonsumsinya.


3. Berikan rekomendasi solusi yang Islami. Apa solusi yang dapat dilakukan oleh para remaja ketika menghadapi tekanan hidup, tanpa harus menggunakan narkoba? Berikan penjelasan mengenai pentingnya kedisiplinan dalam menjalankan ajaran agama sebagai solusi yang efektif.



Soal Cerita 4:


Situasi:

Nadia adalah seorang siswi aktif yang mengikuti berbagai organisasi di sekolah, termasuk OSIS dan Pramuka. Suatu hari, saat pemilihan ketua OSIS, Nadia dihadapkan pada situasi di mana salah seorang kandidat berusaha memenangkan pemilihan dengan cara menyebarkan rumor palsu tentang pesaingnya. Nadia merasa bingung, karena ia tahu bahwa menyebarkan kebohongan adalah tindakan yang dilarang dalam agama Islam, namun ia juga takut jika melawan hal tersebut akan membuat dirinya dijauhi oleh teman-temannya.


Nadia mendiskusikan masalah ini dengan gurunya dan mendapatkan nasihat bahwa dalam Islam, bersikap jujur dan menghindari kebohongan adalah bagian dari akhlak mulia yang harus dijaga, apalagi dalam konteks organisasi.


Pertanyaan:


1. Analisis etika berorganisasi dalam Islam. Mengapa Islam melarang perilaku seperti menyebarkan rumor dan kebohongan dalam organisasi, dan apa dampaknya terhadap kepercayaan dalam lingkungan organisasi?


2. Temukan dalil tentang larangan menyebarkan kebohongan dalam Islam. Jelaskan bagaimana dalil ini memandu perilaku individu dalam menjaga etika berorganisasi.


3. Berikan solusi Islami dalam situasi tersebut. Jika Anda berada dalam posisi Nadia, apa langkah yang akan Anda ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut, sambil tetap menjaga etika Islam dalam organisasi?

Posting Komentar

0 Komentar