![]() |
Kisah kepulangan santri Njoso saat liburan sekolah dan pondok. |
Jejak
Pulang Santri
Dalam
rindu yang bersimpuh hening,
Hari libur menjelma cahaya bening,
Santri berseri bak mentari pagi,
Mengemas doa dalam hati yang suci.
Nafas
pondok perlahan mengalun,
Di ndalem Ayah dan Ummah, jiwa bertautkan takdir,
Wejangan lembut mengukir angin,
Mengingatkan, “Akhlakmu adalah cermin tak pudar.”
Salam
terucap di tangan yang dirindu,
Hangat membekas di jemari waktu,
Ciuman hormat, tak sekadar tradisi,
Namun ladang doa untuk tumbuhnya nurani.
Kamar
bersalin jadi ruang lengang,
Barang-barang terkemas, sunyi mendatang,
Boks-boks tua, saksi perjalanan iman,
Menggendong hafalan, dan harap yang tertahan.
Tanggungan
diniyyah bak langkah terakhir,
Menyelesaikan jejak ilmu dengan tekun dan mahir,
Hiruk-pikuk suara sahabat,
Namun hati tertib, tekad kian mengikat.
Orang
tua menanti di batas sabar,
Wajah cerah mengukir kesyukuran yang besar,
Anak-anak kembali dalam pelukan cinta,
Membawa berkah dari pesantren tercinta.
Liburan
ini bukan sekadar rehat,
Namun tugas suci menjaga amanat,
Menebar ilmu, menyemai kebaikan,
Agar hidup menjadi jejak keberkahan.
Wahai
santri, di jalan yang kaulalui,
Ada doa Ayah dan Ummah meniti,
Pulangmu bukan sekadar pergi,
Namun misi iman dalam harmoni.
Liburan
hanyalah jeda sejenak,
Pesantren menanti dengan cinta dan bijak,
Kembalilah dengan ilmu dan semangat,
Santri Darul Ulum Rejoso, penjaga umat.
0 Komentar