![]() |
Selamat mengikuti PD-PKPNU Angkatan 3 PCNU Jombang. |
[Trawas, Pak Guru NINE] - Mengabdi kepada umat adalah panggilan jiwa yang menuntut ketulusan, komitmen, dan kerja nyata. Begitu pula yang saya rasakan ketika pertama kali bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Pacarpeluk, Jombang. Sejak awal, saya dan para kader muda NU di Pacarpeluk berupaya aktif menggerakkan jamaah dan jam'iyyah melalui berbagai aksi yang membawa manfaat. Kami berkomitmen untuk memperkuat organisasi, memperluas jangkauan dakwah, dan menghadirkan kemaslahatan bagi masyarakat sekitar.
Meskipun begitu, saya menyadari bahwa pengabdian tidak cukup hanya bermodalkan semangat. Butuh bekal pengetahuan yang memadai, terutama mengenai nilai dan visi besar NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengikuti Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) yang diselenggarakan oleh MWCNU Mojoagung pada 28-30 Juli 2017. Pendidikan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Babussalam Kalibening Mojoagung, sebuah tempat yang sarat dengan atmosfer keilmuan dan spiritualitas.
Selama tiga hari tersebut, saya bersama peserta lainnya mendapatkan bekal tentang nilai-nilai keaswajaan, manajemen organisasi, dan strategi penguatan jamaah. Pengalaman itu tidak hanya memperdalam pemahaman saya tentang NU, tetapi juga memotivasi saya untuk terus melangkah lebih jauh. Seusai pendidikan kader, saya kembali bergerak bersama para kader lainnya di Pacarpeluk, melanjutkan perjuangan untuk memperkuat jamaah dan jam'iyyah.
Langkah kecil ini terus berkembang, hingga akhirnya pada Mei 2023, saya diamanahi sebagai ketua Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Jombang. Jabatan ini menjadi tantangan sekaligus kehormatan besar bagi saya. Dalam masa khidmat setahun, saya berusaha memaksimalkan potensi LAZISNU untuk membantu masyarakat melalui berbagai program unggulan LAZISNU dalam kurun waktu efektif yang sangat singkat.
Di tengah kesibukan menjalankan amanah di LAZISNU, saya merasa perlu memperdalam pemahaman dan kemampuan melalui pendidikan kader yang lebih komprehensif. Kesempatan itu datang pada 16-18 Februari 2024, ketika saya bersama beberapa pengurus LAZISNU mengikuti Pendidikan Dasar-Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan 1 yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang.
Pendidikan tersebut dilaksanakan di aula lembaga PCNU Jombang, dan diikuti oleh kader-kader NU dari berbagai daerah di Jombang. Selama pendidikan ini, saya mendalami berbagai materi penting, seperti strategi pergerakan NU, penguatan nilai keaswajaan, hingga manajemen konflik dalam organisasi. Namun, di tengah pendidikan, saya harus meninggalkan beberapa sesi karena adanya acara keluarga yang tak dapat ditinggalkan. Akibatnya, saya dinyatakan lulus bersyarat dan diwajibkan mengikuti ulang sesi yang tertunda itu pada PD-PKPNU Angkatan 2, yang dilaksanakan pada 1-3 Maret 2024.
Meski sempat merasa kecewa karena belum menyelesaikan pendidikan di angkatan pertama, saya tidak menjadikannya sebagai penghalang. Dengan penuh semangat, saya mengikuti PD-PKPNU Angkatan 2 dan menyelesaikan sesi yang tertunda. Alhamdulillah, setelah memenuhi semua syarat, saya dinyatakan lulus dan menerima Syahadah PD-PKPNU Angkatan 1. Syahadah tersebut menjadi simbol tanggung jawab saya untuk terus melanjutkan khidmat dan perjuangan di tengah-tengah masyarakat.
Pengalaman ini semakin mempertegas peran saya sebagai seorang aktivis Nahdliyin. Proses panjang dalam pendidikan kader tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kesabaran, keikhlasan, dan keteguhan hati. Saya semakin memahami bahwa pengabdian adalah perjalanan yang tidak pernah selesai dalam berbagai peran, tetapi justru akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya tanggung jawab.
Kini, pada Jumat hingga Ahad, 17-19 Januari 2025, PCNU Jombang kembali menyelenggarakan PD-PKPNU Angkatan 3 di aula lembaga PCNU Jombang. Sebagai seseorang yang pernah mengikuti pendidikan ini, saya merasa bangga melihat semangat para kader muda yang melanjutkan perjuangan NU. Mereka adalah generasi penerus yang akan membawa tonggak estafet organisasi ini ke masa depan.
Melalui pendidikan ini, saya berharap para peserta dapat memetik banyak pelajaran dan mempraktikkannya dalam kehidupan nyata. Pendidikan kader bukan hanya tentang peningkatan kapasitas individu, tetapi juga penguatan solidaritas di antara sesama Nahdliyin. Dengan semangat kebersamaan, kita dapat menghadapi berbagai tantangan yang mengancam eksistensi nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di tengah arus globalisasi.
Pengalaman mengikuti pendidikan kader NU menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup saya. Dari awal bergerak bersama kader muda di Pacarpeluk hingga menyelesaikan pendidikan di tingkat kabupaten, saya belajar bahwa pengabdian tidak hanya tentang apa yang kita lakukan, tetapi juga bagaimana kita melakukannya dengan hati yang tulus.
Pengabdian kepada jamaah dan jam'iyyah tidak akan pernah berhenti. Saya berkomitmen untuk terus berkhidmat di jalan NU, membawa manfaat bagi umat, dan memperjuangkan nilai-nilai keaswajaan. Semoga langkah kecil ini menjadi bagian dari perjuangan besar NU untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan diridhai Allah SWT.
Selamat dan sukses untuk seluruh peserta PD-PKPNU Angkatan 3. Semoga pendidikan ini menjadi langkah awal yang penuh berkah untuk mengabdi kepada jamaah, jam'iyyah, dan masyarakat luas. Dengan semangat dan kerja sama, mari kita wujudkan visi besar NU demi kemaslahatan umat dan bangsa.[pgn]
0 Komentar