![]() |
Travelling Podcast ini dibuat sebagai bagian dari penyemarak Hu Ha Selalu di Hari Sumali Ngabojot 2025 pada Ahad, 25 Mei 2025. |
[Jombang, Pak Guru NINE] – Jumat pagi,
16 Mei 2025, sinar matahari yang lembut menari di antara dedaunan, menyambut
langkah kami menuju sebuah rumah sederhana di pinggiran Jombang. Saya, Nine
Adien Maulana, bersama
sahabat saya, Baihaqi, datang bersilaturahmi ke kediaman Pak Suripto, seorang
purnabakti guru Matematika SMAN 2 Jombang yang tak hanya dikenal karena
ilmunya, tetapi juga karena ketulusannya dalam mendidik. Kami biasa
menyapanya dengan panggilan Pak Ripto.
Kunjungan ini bukan sekadar temu
kangen. Kami membawa misi kecil namun bermakna: merekam edisi spesial Travelling
Podcast yang akan diputar dalam bus saat wisata akbar “Huha Selalu di Hati:
Sumali Ngabojot 2025”. Meski Pak Ripto tak bisa ikut secara langsung dalam
perjalanan itu, kami ingin suaranya tetap hadir, mengalir bersama tawa dan
kenangan di sepanjang perjalanan.
Ruang tamu rumahnya kami sulap menjadi
studio dadakan. Tak ada peralatan canggih, hanya kamera sederhana, suasana
akrab, dan segelas teh hangat yang menyambut obrolan. Saya membuka percakapan
dengan gaya santai khas podcast kami. Pertanyaan demi pertanyaan mengalir, membongkar
kotak-kotak kenangan yang selama ini tersimpan rapi.
Pak Ripto, dengan senyum yang tak
pernah surut, mulai bercerita. Dari awal kariernya sebagai guru muda, dinamika
mengajar di kelas, hingga momen-momen berharga bersama para siswa. Ia menuturkan
semua dengan semangat yang masih utuh—semangat yang hanya dimiliki oleh mereka
yang mengajar dengan hati, bukan hanya dengan kepala.
Salah satu kisah yang mencuri perhatian
adalah tentang KOSTI, komunitas sepeda ontel yang beliau pimpin. Dengan mata
berbinar, beliau menceritakan bagaimana sepeda tuanya telah menemaninya
menjelajah berbagai kota, menyapa orang-orang baru, menyebarkan semangat hidup
sehat dan sederhana. Ontel itu bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol
perjalanan, perjumpaan, dan nilai-nilai yang tak lekang oleh zaman.
Tak kalah seru, Baihaqi mengungkit
kisah legendaris saat Pak Ripto menjadi “pawang hujan” dalam event GELEGAR
Paskibra. Dengan media brengkesan yang ditanam secara ritual, hujan pun
‘mengerti’ untuk tak turun selama acara. Kami tertawa bersama. Kisah ini
mungkin terdengar magis, tapi di baliknya tersimpan nilai: keyakinan, kerja
sama, dan hormat pada tradisi lokal.
Podcast ini lebih dari sekadar konten
audio-visual. Ia menjadi ruang penghormatan untuk seorang guru yang meski telah
purna tugas secara administrasi, tetap aktif menebar inspirasi. Di balik canda,
tersimpan hikmah. Di antara cerita, terpatri pelajaran hidup.
Perjumpaan itu menyadarkan kami, bahwa
guru bukan hanya mereka yang berdiri di depan kelas, tetapi juga mereka yang
tetap memberi teladan setelah masa tugasnya usai. Perpisahan hanyalah jeda
waktu, bukan pemisah makna. Dan kebersamaan tak harus dalam bentuk megah—kadang
cukup dengan duduk bersama di ruang tamu, sambil merekam suara dan hati.
Travelling Podcast ini adalah cara kami merawat ingatan. Menjaga agar kisah tak hilang ditelan zaman. Karena keluarga besar SMAN 2 Jombang bukan hanya kumpulan guru dan siswa, melainkan komunitas jiwa yang saling menguatkan dalam cinta, tawa, dan cerita yang abadi.[pgn]
0 Komentar