Contoh Naskah/Teks Khutbah Akad Nikah

 

Pak Guru NINE saat membacakan khutbah dalam akad nikah adiknya.

KHUTHBAH NIKAH

RISTA FARIDA ♥ GHYGHA YUNUS WIDYA PRASETYA

SENIN, 12 SEPTEMBER 2016 / 10 DZULHIJJAH 1437



 

أَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَحَلَّ النِّكَاحَ وَحَرَّمَ السِّفَاحَ, أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ اَنْ خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا, فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا, وَ أَشْكُرُهُ اَنْ خَلَقَ لَنَا مِنْ أَنْفُسِنَا أَزْوَاجًا لِنَسْكُنَ اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَنَا مَوَدَّةً وَّرَحْمَةً. وَأَشْهَدُ اَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ مَبْدَعَ نِظَامِ الْعَالَمِ عَلَى أَكْمَلِ حِكْمَةٍ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَيْرُ أَئِمَّةِ الْاُمَّةِ. أَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا وَ قُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الَّذِيْ أَدَّبَ وَ عَامَلَ أَهْلَهُ وَأُمَّتَهَ بِالْاَخْلَاقِ الْكَرِيْمَةِ وَعَلَي أَلِهِ وَ أَصْحَابِهِ ذَوِي الْفَضَائِلِ وَالْكَرَامَةِ.

أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْاِخْوَةِ رَحِمَكُمَ اللهُ,

اِتَّقُوا اللهَ وَاعْلَمُوْا أَنَّ النِّكَاحَ سُنَّةٌ مِنْ سُنَنِ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ, أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَانْكِحُوا الْاَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَ اِمَائِكُمْ. اِنْ يَكُوْنُوْا فُقَرَاءُ يُغْنِهِمُ اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ.

وَعَقْدُ النِّكَاحِ, أَيُّهَا الْاِخْوَة, مِيْثَاقٌ غَلِيْظٌ كَمَا سَمَّاهُ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ وَهُوَ لَيْسَ مُجَرَّدُ مَسَايِرَةِ التَقَالِيْدِ الْبَشَرِيَّةِ وَلَا مَحْضَ وَسِيْلَةِ لِلتَّنَاسِلِ اِشْبَاعًا لِهَوَى النَّفْسِ واَرْوَاءً لِلشَّهْوَاتِ الْحَيَوَانِيَّةِ وَإِنَّمَا هُوَ مَسْؤُلِيَّةٌ.

 

Segala puji bagi Allah yang telah menghalalkan nikah dan mengharamkan zina. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air lalu menjadikannya berketurunan dan berbesanan. Dan kita bersyukur Allah telah menciptakan untuk kita, dari jenis kita sendiri, jodoh-jodoh agar kita condong-tenteram kepada mereka dan menjadikan cinta dan kasih sayang di antara kita.

 

Shalawat dan salam semoga Ia limpahkan kepada pemimpin agung kita nabi Muhammad SAW yang telah mencontohkan pergaulan hidup antar sesama maupun keluarga dengan budi pekerti yang luhur. Shalawat dan salam semoga Ia limpahkan pula kepada keluarga Rasulullah dan para sahabatnya yang mulia.

 

Amma ba’du;

Saudara-saudaraku kaum muslimin yang berbahagia, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dan ketahuilah bahwa pernikahan itu merupakan salah satu sunnah Rasul SAW dan merupakan anjuran agama. Pernikahan yang disebut dalam Quran sebagai perjanjian agung, bukanlah sekedar upacara dalam rangka mengikuti tradisi, bukan semata-mata sarana mendapatkan keturunan, dan apalagi hanya sebagai penyaluran libido seksualitas atau pelampiasan nafsu syahwat belaka.  Penikahan adalah amanah dan  tanggungjawab. Pernikahan adalah sorga bagi pasangan yang bertanggungjawab dan melaksanakan amanah.

 

قَالَ النَّبِيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِسْتَوْصُوْا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَاِنَّمَا هُنَّ عِنْدَكُمْ وَدِيْعَةٌ وَاِنَّمَا هُنَّ كَاَسْرِى بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَاِنَّمَا اَخَذْتُمُوْهُنَّ بِاَمَانَةِ اللهِ وَاسْتَحْلَلْتُمُوْهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ. فَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَاتَظْلَمُوْهُنَّ وَقُوْمُوْا بِحَقِّهِنَّ.

وقَالَ صَلَوَاتُهُ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ فِيْمَا قَالَ عَنْ مَسْؤُلِيَّةِ كُلِّنَا: ... وَالرَّجُلُ راَعٍ فِيْ اَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْاَةُ رَاعِيَّةٌ فِيْ بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْؤُلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا.

فَالرَّجُلُ مُلْزِمٌ بِوَفَاءِ حُقُوْقِ اَهْلِهِ وَ أَوْلَادِهِ وَاَهَمُّهَا الْمُعَاشَرَةُ بِالْمَعْرُوْفِ. وَالْمَرْأَةُ مُطَالِبَةٌ بِطَاعَةِ زَوْجِهَا وَتَدْبِيْرِ أُمُوْرِ بَيْتِهَا.

وَكَلٌّ مِنَ الزَّوْجَيْنِ يَحْمِلُ مَسْؤُلِيَّةَ نَجَاحِ زَوَاجِهِمَا لِنَيْلِ رِضَا مَوْلَاهُمَا تَعَالَى. وَذَلِكَ مُتَيَسِّرٌلَهُمَا اِذَا كَانَ كُلٌّ مِنْهُمَا يَنْظُرُ وَيَرْعَى دَائِمًا اِلَى مَا عَلَيْهِ مِنَ الْوَاجِبَاتِ لِزَوْجِهِ أَكْثَرُ مِمَّا يَنْظُرُ وَيَرْعَى إِلَى مَالِهِ مِنَ الْحُقُوْقِ عَلَيْهِ.

 

Nabi Muhammad SAW telah bersabda yang artinya: “Perhatikanlah baik-baik istri-istri kalian. Mereka di samping kalian ibarat titipan, amanat yang harus kalian jaga. Mereka kalian jemput melalui amanah Allah dan kalimahNya. Maka pergaulilah mereka dengan baik, jangan kalian lalimi, dan penuhilah hak-hak mereka.”

 

Ketika berbicara tentang tanggungjawab kita, Rasulullah SAW antara lain juga menyebutkan bahwa “suami adalah penggembala dalam keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya dan isteri adalah penggembala dalam rumah suaminya dan bertanggungjawab atas gembalaannya.”

 

Begitulah; laki-laki dan perempuan yang telah diikat atas nama Allah dalam sebuah pernikahan, masing-masing terhadap yang lain mempunyai hak dan kewajiban.

 

Suami wajib memenuhi tanggungjawabnya terhadap keluarga dan anak-anaknya, di antaranya yang terpenting ialah mempergauli mereka dengan baik. Isteri dituntut untuk taat kepada suaminya dan mengatur rumahtangganya.

 

Masing-masing dari suami-isteri memikul tanggung jawab bagi keberhasilan perkawinan mereka untuk mendapatkan ridha Tuhan mereka. Apabila masing-masing lebih memperhatikan dan melaksanakan kewajibannya terhadap pasangannya daripada menuntut haknya saja, insya Allah keharmonisan dan kebahagian hidup mereka akan lestari sampai Hari Akhir. Sebaliknya apabila masing-masing hanya melihat haknya sendiri karena merasa memiliki kelebihan atau melihat kekurangan dari yang lain, maka kehidupan mereka akan menjadi beban yang sering kali tak tertahankan.

 

Masing-masing, laki-laki dan perempuan, secara fitri mempunyai kelebihan dan kekurangannnya sendiri-sendiri. Kelebihan-kelebihan itu bukan untuk diperbanggakan atau diperirikan. Kekurangan-kekurang pun bukan untuk diperejekkan atau dibuat merendahkan. Tapi semua itu merupakan peluang bagi kedua pasangan untuk saling melengkapi.

 

وَعَلَيْهِمَا مَعًا أَنْ يُجَاهِدَا فِيْ بِنَاءِ الْاُسْرَةِ بِأَخْلَاقِ الْاِسْلَامِ وَالْحِفْظِ عَلَى سَلَامَتِهَا وَاسْتِقَامَتِهَا عَلَى الدَّوَامِ . وَبِذَلِكَ تَكُوْنُ السَّعَادَةُ فِي الدَّارَيْنِ اِنْ شَاءَ اللهُ.

 

Kedua suami-isteri hendaklah bersama-sama berjuang membangun kehidupan keluarga mereka dengan akhlak Islam dan menjaga keselamatan dan keistiqamahannya selalu. Dengan demikian akan terwujudlah kebahagian hakiki di dunia maupun di akhirat kelak, Insya Allah.

 

اَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدَيْكُمْ وَلِمَشَايِخِيْ وَمَشَايِخِكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ  3 x اَلَّذِيْ لآ اِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّوْمَ وَأَتُوْبُ اِلَيْهِ.

أَشْهَدُ اَنْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ  3 x

Posting Komentar

0 Komentar