Caraka Shankara dan Jombang Culture Carnival 2024

 

SMAN 2 Jombang mengangkat tema Napak Tilas Jejak Airlangga dalam JCC 2024.

[Jombang, Pak Guru NINE] - Sabtu, 19 Oktober 2024, menjadi momen bersejarah bagi Caraka Shankara, seorang siswa SMAN 2 Jombang yang mengambil keputusan untuk turut serta dalam Jombang Culture Carnival (JCC). Acara ini merupakan bagian dari Jombang Fest 2024, yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-114 Pemerintah Kabupaten Jombang, Hari Jadi ke-79 Provinsi Jawa Timur dan Hari Santri Nasional. Di balik kemeriahan dan warna-warni budaya yang ditampilkan, bagi Caraka, JCC badalah kesempatan besar untuk menunjukkan jati diri dan menampilkan sosok yang lebih baik daripada sebelumnya.

Semua berawal ketika suatu hari Caraka mendatangi saya dengan permintaan yang cukup mengejutkan. "Yah, saya mau ikut jadi peserta JCC. Apakah Ayah mengizinkan?" tanyanya dengan penuh semangat. Sebagai orang tua, saya agak terkejut. Selama ini, Caraka dikenal bukan sebagai anak yang aktif dalam kegiatan seni atau budaya. Maka, ketika ia mengutarakan niat untuk bergabung dalam parade budaya terbesar di Jombang ini, saya sempat ragu. "Tumben, dia punya minat seperti itu," gumam saya dalam hati. Namun, saya juga tak ingin membatasi semangatnya. Saya kemudian menjawab, “Kalau sampean serius dan mau manut dengan arahan guru, Ayah dan Bunda pasti mengizinkan dan mendukung.”

Rasa bangga muncul saat Caraka mengungkapkan alasannya. "Ngge yah, kulo pengin ngapik’i jeneng!" katanya. Ungkapan dalam bahasa Jawa ini bermakna bahwa ia ingin memperbaiki diri dan memperbaiki citra di hadapan teman-teman dan lingkungan sekitarnya. Meski ia menyadari bahwa dirinya bukanlah sosok murid yang sempurna, Caraka bertekad menggunakan JCC sebagai cara untuk menunjukkan sisi terbaiknya. Melihat kesungguhannya, saya pun merestui niat baiknya itu.

Langkah pertama yang diambil Caraka adalah mendaftarkan diri melalui Panitia JCC SMAN 2 Jombang. Setelah mendaftar, Caraka mengabari saya tentang kebutuhan pembiayaan sebesar satu juta rupiah yang diperlukan untuk keikutsertaannya. “Soal biaya itu tanggung jawab Ayah. Pokoknya pean ikuti semua proses yang ditentukan oleh pihak sekolah,” saya katakan, memastikan agar Caraka dapat mengikuti setiap tahapannya dengan baik.

Mulailah Caraka menjalani serangkaian latihan intensif yang diselenggarakan oleh panitia di GOR Indoor Cak Durasim SMAN 2 Jombang. Persiapan tersebut meliputi latihan koreografi, pengenalan karakter, dan sesi pembelajaran napak tilas jejak Airlangga yang akan diusung dalam karnaval. Pada malam menjelang acara, para peserta JCC dari SMAN 2 Jombang diminta hadir di sekolah untuk fitting busana sekitar pukul 18.30 WIB. Selanjutnya, mereka kembali ke sekolah pada dini hari pukul 00.30 WIB untuk sesi make-up sesuai karakter yang akan diperankan. Proses yang panjang dan melelahkan ini jelas menjadi tantangan fisik dan mental bagi Caraka.

Beberapa teman Caraka menyampaikan bahwa kesehatannya mulai menurun pada malam tersebut. Meski demikian, ia tetap mengikuti sesi make-up hingga selesai, bahkan sempat diberi teh hangat oleh Bu Titin Kritiani untuk minum obat yang diberikan tim medis UKS SMAN 2 Jombang agar lebih kuat menjalani kegiatan. Di waktu yang sama, saya tengah mengikuti acara MGMP PAI di Villa Andini 2 Batu Malang, namun terus memantau kondisi Caraka melalui pesan dan laporan dari teman-temannya. Saya merasa khawatir sekaligus bangga atas tekadnya.

Keesokan paginya, setelah mengisi materi, saya memutuskan untuk pulang lebih awal dari acara di Batu agar bisa menyaksikan penampilan Caraka. Sesampainya di Jombang, saya langsung menuju panggung kehormatan yang terletak di Jalan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tempat para peserta JCC menunjukkan aksi mereka di hadapan para pejabat dan warga Jombang. Rasa bangga muncul melihat penampilan delegasi SMAN 2 Jombang yang begitu apik, lengkap dengan kostum tokoh Airlangga, diiringi tarian yang menghidupkan suasana. Saya pun tak ingin melewatkan momen ini dan langsung mengabadikan penampilan Caraka dan kawan-kawannya dengan kamera ponsel.

Namun, di tengah keramaian, tiba-tiba saya menyaksikan momen yang cukup mengagetkan. Di saat saya sedang mencari sudut terbaik untuk mengambil gambar, saya melihat Caraka terjatuh di tengah barisan peserta. Saya berusaha mendekat, namun terhalang pagar pembatas antara penonton dan peserta. Para guru yang mendampingi segera membopong Caraka dan membawanya ke tenda panitia yang berada di pinggir jalan Gus Dur.

Perasaan cemas memenuhi hati saya saat melihat kondisi Caraka yang terlihat lemas. Ia segera dilarikan ke UGD RSUD Jombang untuk mendapat perawatan. Tim medis memberikan infus dan memeriksa kondisinya. Setelah beberapa waktu mendapatkan perawatan, kesehatan Caraka berangsur membaik. Saya pun merasa sedikit lega saat dokter menyatakan bahwa ia bisa dibawa pulang.

Meskipun telah beristirahat di rumah, ternyata kesehatan Caraka belum sepenuhnya pulih. Ia demam dan muntah-muntah. Kami akhirnya memutuskan untuk memberinya perawatan lanjutan di Klinik Pratama Madinah, yang terletak di depan rumah kami. Selama empat hari tiga malam, Caraka menjalani rawat inap di klinik tersebut, hingga kesehatannya kembali pulih.

Dari perjalanan Caraka di JCC, saya menyaksikan sendiri betapa tekad yang kuat mampu mengubah seseorang. Dari seorang siswa yang biasa saja, ia belajar bahwa untuk mencapai sesuatu yang bermakna, dibutuhkan perjuangan dan kesungguhan. Keikutsertaannya dalam JCC adalah lebih dari sekadar penampilan budaya, tetapi juga proses pembuktian diri dan perbaikan diri.

Dalam hidup, akan selalu ada kesempatan untuk menunjukkan siapa kita dan apa yang ingin kita capai. Melalui pengalaman ini, saya memahami betapa pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan untuk membantu seseorang mencapai potensi terbaiknya. Semangat dan pengorbanan Caraka di Jombang Culture Carnival 2024 adalah pengingat bahwa jalan menuju kesuksesan sering kali tidak mulus. Namun, dengan tekad dan kerja keras, setiap hambatan dapat diatasi. Caraka Shankara telah membuktikan bahwa meski jatuh, ia tidak menyerah, dan ia harus siap untuk bangkit kembali demi memperbaiki diri.[pgn] 


Baca juga!

Caraka Shankara dari Touring ke Debat

Posting Komentar

0 Komentar