|  | 
| Kegiatan ini diselenggarakan rutim sebulan sekali secara bergantian dari satu sekolah ke sekolah yang lain. | 
[Jombang, Pak Guru NINE] - Suasana pagi di SMAN Mojoagung, Selasa 16 September 2025, terasa berbeda. Sejak pukul delapan, para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai SMA Negeri se-Kabupaten Jombang berdatangan dengan mengenakan seragam khas rompi dan jilbab rapi. Mereka hadir bukan sekadar memenuhi agenda rutin Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI, melainkan untuk membahas sesuatu yang lebih besar: persiapan pelaksanaan Tes Baca Qur’an (TBQ) bagi para siswa.
Pertemuan yang berlangsung penuh
semangat ini menjadi ruang konsolidasi para pendidik. Agenda rutin MGMP seakan
menemukan energi baru karena bertepatan dengan program nasional Tuntas Baca
Qur’an yang tengah digalakkan Kementerian Agama. Bukan hanya forum
silaturahmi, tetapi juga ajang penyamaan visi bahwa literasi Al-Qur’an di
kalangan pendidik dan pelajar adalah pondasi penting bagi pendidikan karakter dan spiritual.
Menyambut Program TBQ dengan Antusias
Sebagaimana diketahui, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama telah meluncurkan program TBQ yang
akan diintegrasikan dengan Asesmen Nasional. Untuk mendukung hal itu, telah
dijadwalkan sosialisasi dan simulasi Aplikasi CINTAQU—sebuah sistem
digital untuk mengukur kemampuan baca Al-Qur’an—yang melibatkan puluhan ribu
guru PAI se-Jawa Timur.
Kabupaten Jombang termasuk dalam
gelombang peserta sosialisasi daring yang dijadwalkan pada siang hari di sesi
keempat, bersama daerah lain seperti Lumajang dan Ngawi. Namun, jauh sebelum
itu, MGMP PAI di Mojoagung sudah lebih dulu menggelar diskusi internal. Hal ini
menunjukkan komitmen bahwa guru-guru PAI di Jombang tidak hanya menunggu
instruksi pusat, tetapi aktif menyiapkan strategi sejak dini.
Pertemuan yang Penuh Makna
Di ruang pertemuan, suasana terasa
akrab sekaligus serius. Guru-guru menyimak pemaparan tentang teknis TBQ, mulai
dari standar penilaian hingga penggunaan aplikasi pendukung. Diskusi pun
mengalir: bagaimana cara mendampingi siswa dengan latar belakang kemampuan yang
berbeda-beda? Bagaimana memastikan tes ini tidak sekadar formalitas, tetapi
benar-benar menjadi sarana peningkatan kualitas bacaan Al-Qur’an?
Sejumlah pengalaman praktis dibagikan.
Ada guru yang mengusulkan pembinaan intensif melalui program tahfidz mingguan,
ada pula yang menawarkan kelas remedial bagi siswa yang masih terbata. Semua
ide disatukan dalam semangat kolaboratif, dengan satu tujuan: agar semua guru PAI berhasil dalam tes ini dan setiap siswa
mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, baik, dan benar.
Menguatkan Peran Guru PAI
Pertemuan ini juga mempertegas bahwa
guru PAI memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai pengajar di kelas,
melainkan juga pembimbing spiritual. Di tengah derasnya arus digitalisasi,
mereka dituntut adaptif dengan teknologi, salah satunya melalui aplikasi
CINTAQU. Program TBQ pun hadir sebagai momentum untuk menguatkan kembali posisi
Al-Qur’an di hati generasi muda.
Para guru sadar, tugas mereka tidak
ringan. Namun dengan semangat kebersamaan, tantangan itu justru menjadi peluang
untuk melahirkan siswa-siswa Jombang yang religius, cerdas, sekaligus siap
menghadapi tantangan zaman.
Inspirasi dari Jombang untuk Jawa Timur
Apa yang dilakukan MGMP PAI SMAN
Kabupaten Jombang di SMAN Mojoagung ini bisa menjadi contoh inspiratif bagi
daerah lain. Bahwa sebuah pertemuan rutin bisa bermetamorfosis menjadi forum
penting yang menyatukan langkah besar. Dari sinilah lahir komitmen bersama
untuk mensukseskan TBQ bukan hanya sebagai agenda nasional, tetapi juga sebagai
gerakan moral di tingkat lokal.
Tidak berlebihan bila dikatakan,
Jombang memberi warna tersendiri dalam perjalanan TBQ di Jawa Timur. Dengan
basis tradisi keislaman yang kuat, ditambah semangat guru-guru PAI yang gigih,
daerah ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam membumikan literasi
Qur’an di kalangan pelajar.
MGMP PAI SMAN Kabupaten Jombang telah menunjukkan bahwa kerja sama, visi bersama, dan ketulusan hati mampu melahirkan gerakan nyata. Semoga pertemuan ini menjadi awal dari kesuksesan pelaksanaan Tes Baca Qur’an, serta lahirnya generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga dekat dengan Al-Qur’an.[pgn]
 
 
 
 
 
 
.jpg) 
.jpg) 
 
 
1 Komentar
Sudah tanggal 16 belum publish pemenangnya
BalasHapus