Kandungan Makna Logo Santri Kaliwates

 

Logo Santri Kaliwates ini pertama kali didesain oleh Ilham Khoiri untuk persiapan Reuni Santri Kaliwates 17-18 Desember 2022 di Asrama Hidyatul Quran PPDU Peterongan Jombang

[Jombang, Pak Guru NINE]

Logo Santri Kaliwates pada awalnya didesain untuk kepentingan Reuni Santri Kaliwates yang diselenggarakan pada 17-18 Desember 2022 di asrama Hidayatul Quran Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Santri Kaliwates adalah sebutan bagi para alumi MAPK/MAKN Jember. Mereka hanya terdiri dari generasi 1 hingga 18, karena setelah itu program tersebut ditutup.

Perancang logo ini adalah Ilham Khoiri. Dia adalah Santri Kaliwates generasi ke-4. Sehari-hari dia adalah wartawan senior Kompas yang juga menggeluti seni rupa. Atas dasar itulah, ia diamahi untuk merancang desain logo dan spanduk acara Reuni tersebut.

Logo tersebut berupa tulisan Santri Kaliwates Reuni 2022: seduluran tanpo wates. Logo ini resmi digunakan untuk persuratan kepanitiaan acara tersebut.

Saat logo akan dicetak pada kaos yang akan dibagikan kepada seluruh santri kaliwates baik yang hadir maupun tidak hadir dalam acara reuni, ada yang mengusulkan agar tulisan Reuni 2022 itu dihilangkan. Tujuannya adalah agar kebermaknaan desain dan kaos tersebut tidak terbatasi oleh waktu tertentu. Usul tersebut kemudian diterima.

Agar komposisi tata letak desain logo tetap artistic, Ilham Khoiri kemudian menggantinya dengan gambar kupu-kupu. Desain itu pun disepakati dan akhirnya dicetak dalam kaos hitam yang pakai saat acara reuni.

Tidak ada penolakan dari Santri Kaliwates dengan logo tersebut. Logo tersebut pun bisa dianggap sebagai desain final logo Santri Kaliwates. Oleh karena itu maka sang perancang logo itu menyampaikan kandungan maknanya.

Lebih lanjut, Ilham Khori menjelaskan bahwa gambar merah sebelah kanan atas adalah kupu-kupu yang dibentuk dari dua gambar hati. Hati tentu merupakan ikon cinta.

Kupu-kupu kerap diibaratkan sebagai metamorfose persahabatan, yang awalnya kepompong kemudian jadi kupu-kupu. Manusia tambah usia, tumbuh, punya kegiatan masing-masing, menyebar di berbagai domisili. Tapi, persahabatan tetap mempertautkan manusia yang telah bermatamorfose itu.

Frase "seduluran tanpo wates" ditulis tanpa huruf kapital untuk gambarkan semangat. Apa pun status alumni, semua sama-sama tetap sahabat. Semoga tidak dibeda-bedakan.

Selajutnya tentang warna oranye pada frase "Santri Kaliwates" mengacu cahaya matahari pagi dan senja. Cahaya antara/transisi yangg sebentar, tapi indah. Keindahan ini seperti kebersamaan selama 3 tahun di Kaliwates yangg punya makna mendalam, tak terlupakan.

Warna merah pada kupu-kupu mencerminkan energi cinta yang besar, sedangkan putih pada frase "seduluran tanpo wates"  mengandung kesan mendalam tentang ketulusan.

Inilah logo Santri Kaliwates: seduluran tanpo wates dan kandungan makna. Semoga benar-benar bermakna dan bermanfaat. [png]

Posting Komentar

0 Komentar