![]() |
Kebersamaan orang tua dengan semua anak-anaknya dalam kedamaian dan kesejahteraan adalah kebahagiaan yang tiada terkira. |
[Pacarpeluk, Pak Guru
NINE]
Taliya Kayana, sang
anak kedua, kini telah tumbuh menjadi seorang remaja yang cerdas dan kritis.
Sejak kelahirannya pada 1 Juni 2009, ia telah mengejutkan kami dengan
keingintahuannya yang tak terbatas dan semangatnya yang luar biasa dalam
mengejar impian, walaupun seringkali kenyataan yang dihadapinya tidak selaras
dengan keinginannya.
Saat ini, Taliya
Kayana sedang mengenyam pendidikan di SMPN 3 Peterongan. Namun, keberadaannya
tidak hanya terbatas di sekolah saja. Ia juga mondok di asrama Hidayatul Quran
PPDU Peterongan Jombang, sebuah lingkungan yang memberikan pengajaran agama
Islam yang mendalam bagi para siswa. Di sinilah Taliya Kayana mendapatkan
kesempatan untuk memperdalam pemahaman agamanya dan memperkokoh keimanan yang
telah ditanamkan sejak kecil.
Baru-baru ini, dalam
momen yang penuh kepercayaan, Taliya Kayana membagikan sebuah pengalaman yang
menimbulkan keraguan dalam dirinya. Ia menceritakan bahwa ada seorang teman
lelaki yang mengungkapkan perasaan suka kepadanya. Namun, hal ini mengejutkan
Taliya Kayana, karena ia sama sekali belum pernah mengenal sosok tersebut
sebelumnya. Rasa takut dan bingung pun mewarnai pikirannya.
Sebagai seorang Ayah,
saya berusaha memberikan nasihat terbaikku kepada Taliya Kayana. Saya
menjelaskan kepadanya bahwa perasaan suka terhadap lawan jenis adalah anugerah
yang diberikan oleh Allah SWT. Hal ini merupakan bagian alami dari kehidupan
kita sebagai manusia. Namun, saya juga menegaskan bahwa penting bagi kita untuk
berhati-hati dalam mengekspresikan perasaan tersebut. Kehati-hatian dan
pengendalian diri menjadi kunci untuk menjaga martabat dan kehormatan diri
sendiri.
"Nduk, sampean
menganggap bahwa jatuh cinta itu semudah itu. Sebenarnya, jatuh cinta itu
adalah proses yang rumit dan membutuhkan pengorbanan yang besar. Kita harus
berusaha sekuat tenaga untuk menjaga diri agar tidak terjatuh ke dalam
perbuatan yang buruk dan merendahkan diri kita sendiri," ujarku dengan lembut
namun penuh kebijaksanaan.
Selain memberikan
nasihat tersebut, aku juga menasihatinya untuk selalu berdoa dan memohon
pertolongan kepada Allah SWT dalam menghadapi anugerah jatuh cinta terhadap
lawan jenis. Aku meyakinkan Taliya Kayana bahwa hanya dengan bantuan dan
petunjuk-Nya, kita akan mampu menjaga perasaan tersebut dengan baik. Tanpa
pertolongan Allah SWT, perasaan suka terhadap lawan jenis akan berpotensi
menjadi sesuatu yang memalukan di hadapan Allah SWT dan sesama manusia.
Dalam hidup ini,
terkadang cinta bisa menjadi ujian yang sulit. Namun, jika kita menghadapinya
dengan bijaksana dan mengandalkan kekuatan iman serta bimbingan Allah SWT, kita
akan mampu melaluinya dengan kepala tegak dan hati yang kuat. Bagi Taliya
Kayana, ini adalah langkah awal dalam mengerti tentang kompleksitas hubungan
antara pria dan wanita, dan ia harus siap menghadapinya dengan keberanian dan
kearifan yang tak tertandingi.
Taliya Kayana adalah
seorang remaja yang cerdas dan tangguh. Ia terus tumbuh dan belajar dalam
memahami dirinya sendiri serta menghadapi kehidupan dengan penuh optimisme.
Semoga ia selalu menjadi anak yang taat kepada Allah SWT dan mendapatkan
kebahagiaan yang hakiki dalam hidupnya, termasuk dalam mengelola dan memahami
perasaan cinta yang tak terduga.[pgn]
0 Komentar