![]() |
Ini adalah salah satu cara kreatif Pak Didin menawarkan gagasannya. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Sejak tahun 2003, saya
telah mengenal Didin Ahmad Sholahuddin, saat saya diterima sebagai guru
Pendidikan Agama Islam di SD Islam Roushon Fikr. Beliau adalah salah satu
pimpinan kami. Kami lebih akrab memanggilnya, “Pak Didin”. Pak Didin bukan
sekadar figur biasa dalam lembaga ini. Ia adalah pendiri Yayasan Roushon Fikr
dan yang bertanggung jawab dalam masalah keuangan seluruh unit lembaga yang
dinaungi oleh yayasan ini. Pak Didin dikenal sebagai sosok yang berkompeten
dalam mengelola keuangan, terbukti dari kemampuannya dalam mengelola berbagai
transaksi perbankan di Jombang untuk mendukung operasional unit-unit lembaga di
bawah naungan Yayasan Roushon Fikr.
Sebelum terlibat aktif dalam Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang, gaya komunikasi Pak Didin terkesan kaku dan
minim basa-basi. Namun, seiring dengan keterlibatannya dalam kepengurusan
Nahdlatul Ulama, terutama di LAZISNU dan sebagai instruktur Pendidikan Kader
Penggerak Nahdlatul Ulama, gaya komunikasinya berubah menjadi lebih luwes dan
menggambarkan karakter khas orang NU. Gayanya lebih khas santri Jombang.
Masyarakat pun kemudian lebih mengenalnya dengan panggilan Gus Didin.
Gus Didin memiliki latar belakang keluarga yang
terkait erat dengan tradisi keilmuan agama Islam. Sebagai putra pertama Drs.
KH. A. Hafidz Ma’soem (alm) yang berasal dari keluarga besar Pondok Pesantren
Darul Ulum Peterongan Jombang, panggilan Gus Didin memang layak disematkan
kepadanya. Ayahnya adalah putra KH. Ma’soem, namun tidak tinggal di lingkungan
Pondok Pesantren itu, tapi memilih bertempat tinggal di Jagalan Jombang.
Pengalaman kepemimpinan dan manajerial Gus Didin
telah teruji melalui perannya dalam Yayasan Roushon Fikr serta
kegiatan-kegiatan di Nahdlatul Ulama, khususnya di LAZISNU baik di tingkat PCNU
Jombang maupun PWNU Jawa Timur. Bahkan, dulu saya sendiri pernah mendorongnya
untuk memimpin BAZNAS Jombang karena rekam jejaknya yang mumpuni. Gus Didin
kemudian terpilih sebagai ketua BAZNAS Jombang dan berhasil menggerakkannya
dengan program-program yang segar dan kreatif, sehingga dalam waktu yang
singkat eksistensi lembaga ini semakin dikenal oleh masyarakat.
Selain itu, sebagai salah satu Pengurus Takmir
Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Gus Didin juga berhasil menjadikan masjid
ini lebih inovatif melalui berbagai program pemakmuran masjid. Dengan berbagai
prestasi dan rekam jejaknya dalam berbagai bidang, Gus Didin dinilai layak
untuk memimpin Kabupaten Jombang.
Visi Gus Didin untuk Jombang adalah menciptakan
Jombang Juara (Jujur, Unggul, Adil, Sejahtera) dengan membawa gagasan-gagasan
perbaikan yang nyata. Beliau tidak hanya berani bermimpi besar, tetapi juga
mampu mengimplementasikan ide-ide tersebut dalam bentuk aksi nyata yang
didasari oleh data-data yang terukur. Hal ini menjadi nilai tambah baginya yang
jarang dimiliki oleh para calon pemimpin yang lain.
Gus Didin juga memiliki program unggulan untuk
mengoptimalkan pengelolaan zakat di Jombang. Potensi zakat di Jombang, jika
dikelola secara optimal, dapat mencapai Rp 300 miliar per tahun, sementara
realisasinya baru sekitar Rp 20 miliar. Gus Didin yakin bahwa dengan
pengelolaan yang lebih baik, zakat dapat menjadi instrumen penting dalam
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.
Dengan semua potensi dan kompetensi yang
dimilikinya, Gus Didin tidak melihat dirinya sebagai calon yang akan melamar
untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jombang. Hal ini
memang sangat wajar, karena ia tidak memiliki kendaraan politik. Dengan rekam
jejak itu, ia menyiapkan diri dilamar untuk maju berkontestasi dan
berkompetisi. Dengan tekad yang kuat dan komitmen untuk membawa perubahan yang
nyata bagi masyarakat Jombang, Gus Didin siap untuk bertarung dalam kontestasi
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jombang yang akan datang.
Gus Didin adalah harapan baru bagi Kabupaten
Jombang. Dengan pengalaman, kepemimpinan yang teruji, serta visi dan gagasan
yang jelas untuk kemajuan daerah, Gus Didin layak mendapatkan dukungan dari
masyarakat Jombang dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jombang 2024. [pgn]
2 Komentar
Harus lebih hati2 klo dah masuk ranah politik...contoh Bupati Sidoarjo semua tau dia anak siapa..!!
BalasHapusSetiap saya bersua Pak Guru Nine, entah dimana pun itu.....saya selalu berkata, "Njenengan adalah calon Ketua PCNU Jombang. " Beliau selalu menganggap omongan saya sekedar candaan belaka. Saya berlalu begitu saja. Tetapi di hati saya, kualitas diri Beliau lah yg menjadikan saya selalu berkata kata seperti itu. Waktu yg akan menyemat doa. Aamiin ya robbalalaamiin.....
BalasHapus