![]() |
Acara ini diselenggarakan oleh Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama DP MUI Kabupaten Jombang. |
[Jombang,Pak
Guru NINE] - Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama Dewan Pimpinan Majelis Ulama
Indonesia (DP MUI) Kabupaten Jombang menyelenggarakan Halaqoh dan Dialog Antar
Umat Beragama di Gedung Islamic Center Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang
(Jumat, 30/8). Acara ini berlangsung pukul 13.00 hingga 15.30 WIB, dan dihadiri
oleh perwakilan dari semua pemeluk agama di Kabupaten Jombang, yaitu Islam,
Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyemai kedamaian dan keharmonisan di tengah kemajemukan agama, suku, dan
budaya di wilayah Jombang.
Ketua Komisi
Kerukunan Antar Umat Beragama, Zulfikar Dawam Ikhwanto, dalam sambutannya
mengungkapkan, “Melalui acara ini, kami bermaksud untuk menyemaikan kedamaian
dan keharmonian dalam kemajemukan agama, suku, dan budaya di wilayah Kabupaten
Jombang. Terus terang kami ingin terus melestarikan perjuangan KH. Abdurrohman
Wahid atau Gus Dur yang bisa diterima oleh semua kalangan yang beragam latar
belakang.”
Acara ini
tidak hanya dihadiri oleh para pemuka agama, tetapi juga oleh utusan dari
Kantor Kementerian Agama, Polres, Kodim, serta berbagai organisasi
kemasyarakatan keislaman yang ada di Kabupaten Jombang. Kehadiran berbagai
elemen ini memperkuat komitmen untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan
penuh toleransi.
Ketua DP MUI Kabupaten Jombang,
KH. Muhammad Afifuddin Dimyathi, dalam pidato sambutannya menyampaikan ucapan
terima kasih atas kehadiran para peserta halaqoh dan diskusi. Beliau menekankan
pentingnya keamanan dan kenyamanan sebagai nikmat terbesar yang diberikan Allah
kepada manusia. “Keamanan dan kenyamanan adalah nikmat dunia terbesar,” ujarnya
sambil mengutip sebuah ayat dari Al-Qur'an surat an-Nahl ayat 112. Arti ayat
yang dikutip adalah “Allah telah membuat suatu perumpamaan sebuah negeri
yang dahulu aman lagi tenteram yang rezekinya datang kepadanya berlimpah ruah
dari setiap tempat, tetapi (penduduknya) mengingkari nikmat-nikmat Allah. Oleh
karena itu, Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan karena
apa yang selalu mereka perbuat.”.
Gus Awis,
demikian panggilan akrabnya, juga menekankan tiga langkah utama untuk menjaga
keamanan dan kenyamanan, yaitu: menjaga kerukunan antar umat seagama, menjaga
kerukunan antar umat beragama, dan menjaga kerukunan dengan pemerintah. Pesan
ini menjadi landasan penting dalam upaya menciptakan suasana yang damai dan
kondusif di Kabupaten Jombang.
KH. Ach.
Hasan, yang bertindak sebagai pemateri dan pemantik diskusi, memberikan paparan
tentang Islam sebagai agama kasih sayang. Ia mengutip ayat Al-Qur'an yang
menekankan bahwa Nabi Muhammad diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam. Rois
Syuriyah PCNU Jombang ini juga mengingatkan bahwa sifat kasih sayang adalah
bagian dari rahmat Allah, dan menebar kasih sayang adalah anjuran Nabi Muhammad
yang mencakup semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, maupun
alam.
Dalam diskusi
yang berlangsung dalam suasana kekeluargaan, setiap elemen yang hadir diberi
kesempatan untuk menyampaikan ide dan gagasan mereka. Hal ini bertujuan untuk
memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan toleransi dan keharmonisan di
Kabupaten Jombang.
Acara diakhiri
dengan ikrar komitmen bersama untuk harmoni dalam kemajemukan yang ditandai
dengan sesi foto bersama. Komitmen ini menjadi simbol harapan bahwa Kabupaten
Jombang akan terus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan harmonis bagi semua pemeluk
agama dan kepercayaan yang hidup berdampingan dalam damai.[pgn]
0 Komentar