Membaca Baliho Gus Didin yang Tampil Beda

Inilah poster Gus Didin yang saya bahas dalam artikel di bawah ini.

[Jombang, Pak Guru NINE] - Sebagai seorang yang bukan ahli dalam desain grafis, saya merasa perlu untuk menceritakan perjalanan saya dalam mengenal dan mengapresiasi seni desain grafis. Pengalaman interaksi saya dengan teman-teman yang ahli dalam desain grafis, memberikan saya kepekaan dalam menilai kualitas dan karakter sebuah karya desain grafis. Namun, kepekaan ini awalnya bersifat kognitif karena saya belum mampu mengoperasikan software desain grafis profesional seperti Corel Draw dan Photoshop.

Perubahan besar terjadi ketika saya mulai mengenal dan mampu mengoperasikan Canva. Aplikasi ini memungkinkan saya untuk membuat karya desain grafis yang sebelumnya hanya bisa saya impikan. Karya-karya yang saya hasilkan dari Canva sering kali membuat orang terkejut, mereka tidak menyangka bahwa desain tersebut dibuat menggunakan Canva, bukan dengan software profesional. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menggunakan template yang disediakan Canva, saya melakukan eksplorasi dan pengembangan sesuai dengan idealisme saya, sehingga hasilnya berkarakter. Pengalaman ini diperkaya dengan sertifikat 2000 desain dari Canva yang saya peroleh.

Dengan latar belakang tersebut, saya kini lebih mampu merasakan dan menilai mana karya desain grafis yang berkualitas dan bermakna, termasuk dalam menilai alat peraga kampanye dari calon kontestan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Jombang tahun 2024. Dari sekian banyak karya desain grafis yang saya amati, perhatian simpatik saya tertuju kepada karya desain grafis Gus Didin. Desainnya tampak berbeda dengan yang lainnya, baik dari sisi konsep, makna, maupun sentuhan desain grafisnya. Dengan latar belakang dan pengalaman saya dalam membuat karya desain grafis, saya tertarik untuk menganalisisnya lebih lanjut.

Visi, Gagasan, dan Ide yang Jelas

Gus Didin dan tim kreatifnya jelas memiliki visi, gagasan, dan ide yang kuat yang mereka tawarkan kepada publik dan diterjemahkan dalam konsep desain grafis. Hal ini sangat tampak dari foto dirinya yang dipasang dalam karya desain grafis tersebut, khususnya pada baliho yang telah terpasang di berbagai tempat strategis di wilayah Kabupaten Jombang. Desain posternya sederhana, tidak ramai, tapi bermakna dan berkarakter.

Pose Foto yang Bermakna

Foto dengan pose tangan kanan melambai terbuka ke atas dan tangan kiri mengapit jas jelas bukan foto candid. Ini adalah pose foto yang disengaja dengan konsep tertentu yang jelas menjadi pembeda dengan kontestan lainnya. Pose seperti ini memberi kesan makna positif bagi publik yang melihatnya. Jadi, tidak sekadar pasang foto untuk mengenalkan diri, tetapi juga menyampaikan pesan optimisme dan kesiapan untuk memimpin.

Penggunaan Warna Ungu yang Menonjol

Warna ungu yang dipilih semakin menegaskan diferensiasi dengan yang lain. Ini adalah warna khas Yayasan Roushon Fikr, sehingga menegaskan tentang rekam jejak khidmat pergerakan Gus Didin yang tidak bisa dinafikan. Hal ini tampak pada warna baju kemeja yang dipakai dan kombinasi elemen warna grafis yang digunakan. Warna ungu ini memberikan kesan yang elegan dan kuat, serta memudahkan publik untuk mengidentifikasi dan mengingat Gus Didin.

Slogan dan Tagline yang Menggugah

Slogan “MOVE ON!” dengan tagline “Wayahe Jombang Move On!” jelas dihasilkan dari konsep yang serius. Slogan dan tagline ini seolah berusaha merengkuh simpati dari kelompok muda, pemilih pemula, dan pemilih dewasa dengan sentuhan gaya komunikasi kekinian. Ini mencerminkan semangat perubahan dan kemajuan yang ingin dibawa oleh Gus Didin untuk Jombang.

Komunikasi yang Kekinian

Pencantuman saluran hubung dengan slogan “Lapor Gus!” dan berbagai media sosialnya semakin menegaskan kesan kekinian tersebut. Tentunya hal ini diharapkan mampu menjadi daya tarik bagi para simpatisan dan pemilihnya. Dengan demikian, Gus Didin dan timnya tidak hanya memanfaatkan media cetak tetapi juga media digital untuk menjangkau lebih banyak audiens, terutama generasi muda yang aktif di media sosial.

Akhirnya, saya pun harus mengakui bahwa desain grafis alat peraga kampanye Gus Didin yang tampil beda dengan yang lain menunjukkan bagaimana kekuatan visi, kreativitas, dan pemahaman mendalam tentang desain grafis dapat menghasilkan karya yang berkarakter dan bermakna. Desain yang sederhana namun kuat dalam pesan dan makna ini, berhasil mencuri perhatian dan menciptakan kesan positif di mata publik. Ini adalah contoh bagaimana desain grafis yang baik dapat menjadi alat yang efektif dalam komunikasi politik dan kampanye.[pgn]

 

Posting Komentar

0 Komentar