![]() |
Tiga orang ini pernah disatukan dalam almamater yang sama, yakni SMAN 2 Jombang. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Ahad pagi,
12 Januari 2025, menjadi hari istimewa bagi komunitas pendidikan di SMA A.
Wahid Hasyim Tebuireng. Dalam suasana penuh semangat, para guru dari berbagai
generasi berkumpul di aula sekolah ini untuk mengikuti “Workshop Peningkatan
Kompetensi Guru Berbasis IT”. Acara ini tidak hanya menandai dinamika
pendidikan era digital, tetapi juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan
milad ke-50 sekolah ini. Narasumber utamanya adalah Nine Adien Maulana, seorang
Guru SMAN 2 Jombang yang akrab memanfaatkan piranti online untuk membantu
kinerjanya dalam pendidikan.
Melalui undangan dari Niniek Rohmah, wakil
kepala sekolah bidang Kurikulum, Nine Adien Maulana menerima kesempatan untuk
berbagi ilmu di acara ini. Rencana awalnya, workshop akan dilaksanakan pada
Sabtu, 11 Januari 2025. Namun, dengan adanya penyesuaian jadwal, acara digeser
ke Ahad, sebuah langkah yang memungkinkan persiapan lebih matang bagi guru penggerak
angkatan 9 ini. Setibanya di lokasi, sambutan hangat dari panitia murid yang
mengawal beliau menuju aula menambah kesan profesionalisme mereka.
Namun, yang paling mengejutkan adalah
pertemuan tak terduga dengan Kemal Riza, mantan muridnya di SMAN 2 Jombang.
Ternyata, Kemal kini sedang magang sebagai guru Ekonomi di SMA A. Wahid Hasyim.
Perjumpaan ini menyiratkan betapa cepatnya waktu berlalu, sekaligus membuktikan
bahwa kontribusi Nine Adien Maulana sebagai pendidik telah melahirkan generasi
penerus yang siap melangkah ke dunia profesional.
Saat workshop dimulai, Nine Adien
Maulana dikejutkan oleh peserta yang didominasi oleh guru-guru senior. Lebih
dari separuh peserta adalah pendidik berpengalaman yang usianya jauh di
atasnya. Namun, rasa kagum beliau semakin bertambah ketika melihat antusiasme
mereka. Meski sudah melewati masa-masa panjang dalam karier mengajar, mereka
tetap menunjukkan semangat belajar yang luar biasa, dari pukul 09.00 hingga
12.00 WIB.
Lebih mengesankan lagi, Kepala SMA A.
Wahid Hasyim, Bapak Djoko Suwono, turut hadir dan mengikuti acara hingga akhir.
Kehadiran mantan kepala SMAN 2 Jombang ini tidak hanya memberikan dukungan
moral, tetapi juga menjadi simbol bahwa pemimpin institusi harus berada di
garis depan dalam mendukung pengembangan kompetensi guru.
Meski penuh semangat, awal workshop
sempat diwarnai kendala teknis. Presentasi materi yang sudah disiapkan Nine
Adien Maulana tidak bisa ditampilkan di layar proyektor. Rasa khawatir mulai
menyelimuti, mengingat betapa pentingnya visualisasi materi dalam workshop
berbasis IT. Namun, setelah beberapa waktu mencoba menggunakan laptop lain,
akhirnya masalah terselesaikan. Kejadian ini mengingatkan para peserta,
termasuk sang narasumber, bahwa fleksibilitas dan kesabaran adalah kunci saat
menghadapi tantangan teknis dalam dunia digital.
Mengenal Canva dan ChatGPT
Materi pertama yang disampaikan oleh
Nine Adien Maulana adalah pengenalan dan praktik penggunaan Canva. Beliau
mengarahkan peserta untuk mendesain beberapa kebutuhan visual, seperti sampul
perangkat pembelajaran, flyer publikasi acara, dan spanduk backdrop. Meski
sebagian peserta baru pertama kali berkenalan dengan platform ini, mereka
dengan cepat beradaptasi. Keingintahuan mereka terlihat dari banyaknya
pertanyaan yang diajukan sepanjang sesi. Narasumber merasa seperti sedang
membawa mereka ke dunia baru yang penuh kemungkinan kreatif.
Pada sesi kedua, Sekretaris DP MUI
Kabupaten Jombang ini memperkenalkan pemanfaatan ChatGPT dalam mendukung kerja
profesional guru. Ia menekankan pentingnya penggunaan aplikasi ini secara aktif
dan kreatif. “Jangan hanya bertanya secara sederhana,” ujarnya kepada peserta,
“karena jawaban yang diberikan akan terlalu generik. Gunakan ChatGPT dengan pendekatan
kreatif agar informasi yang didapatkan lebih luwes dan humanis.” Dengan
simulasi langsung, para peserta belajar bagaimana mengintegrasikan teknologi
ini untuk menyusun rencana pembelajaran, membuat soal ujian, hingga menyiapkan
materi pengajaran dengan cara yang efisien.
Workshop ini bukan hanya tentang
penguasaan teknologi, tetapi juga mengajarkan filosofi belajar sepanjang hayat.
Guru-guru senior yang hadir membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk terus
berkembang. Antusiasme mereka memberi inspirasi bagi generasi muda bahwa
semangat belajar harus terus dipelihara.
Selain itu, melalui pelatihan ini,
peserta diajak untuk memandang teknologi sebagai alat yang mempermudah tugas
profesional mereka. Bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Pengalaman Nine Adien Maulana dalam menghadapi
kendala teknis juga menjadi pelajaran bahwa fleksibilitas adalah kunci sukses
dalam mengadopsi teknologi baru.
Penutup
Sebagai bagian dari rangkaian
peringatan milad ke-50 SMA A. Wahid Hasyim, workshop ini menjadi bukti bahwa
sekolah ini tidak hanya menghargai masa lalu, tetapi juga mempersiapkan diri
untuk masa depan. Peringatan setengah abad berdirinya institusi ini pada 23
Januari 2025 menjadi momentum refleksi sekaligus perencanaan strategis ke
depan.
Nine Adien Maulana merasa bersyukur
bisa menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini. Melihat semangat guru-guru
senior, kolaborasi lintas generasi, dan dukungan penuh dari pihak sekolah,
beliau yakin bahwa SMA A. Wahid Hasyim akan terus menjadi pionir dalam
memajukan pendidikan berbasis teknologi.
Workshop ini mengajarkan satu hal yang
penting: kemajuan dalam pendidikan tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal
manusia yang bersedia terus belajar dan beradaptasi. Di sinilah letak esensi
sejati dari pendidikan.[pgn]
Baca juga!
Peringati Milad ke-50, SMA AWH Tebuireng Akan Gelar Workshop Peningkatan Kompetensi Guru
0 Komentar