PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk Mengukir Sejarah dan Prestasi

 

Para pengurus PR PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk bersama bersama pengurus PAC dan PC setelah resmi dilantik.

[Jombang, Pak Guru NINE] - Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Pacarpeluk telah menjadi salah satu pilar penting dalam pelestarian budaya dan pembinaan generasi muda di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang. Organisasi ini didirikan pada Sabtu, 17 Februari 2018, atas prakarsa Nine Adien Maulana, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk saat itu, dan Dr. Ainur Rofiq Al-Amin dari Ribath Al-Hadi PPBU Tambakberas. Gagasan ini lahir dari kesadaran akan pentingnya wadah pengembangan diri bagi kader muda Nahdlatul Ulama melalui seni bela diri yang berakar kuat pada tradisi Nusantara.

Amirul Mirza Ghulam, seorang kader penggerak Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dipercaya menjadi Ketua Pimpinan Ranting PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk pertama. Bersama Valen Hadiansyah dan sejumlah pelatih senior, Amirul memulai tonggak sejarah organisasi ini dengan menggelar latihan perdana pada 5 Maret 2018 di halaman Balai Desa Pacarpeluk. Latihan ini menjadi awal perjalanan PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk sebagai wadah pembentukan karakter dan pengasah keterampilan bela diri yang bernilai Islami.

Konsolidasi dan Pelatihan Rutin

Dalam dua tahun pertama, PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk berhasil mengkonsolidasikan diri dengan mengadakan latihan rutin empat kali seminggu. Latihan diadakan pada Senin malam dan Selasa sore di Balai Desa Pacarpeluk, serta Rabu sore dan Sabtu sore di Masjid Baitul Muslimin, Dusun Peluk. Agenda latihan ini tidak hanya menjadi sarana peningkatan kemampuan bela diri tetapi juga medium pembentukan disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan di antara anggota.

Latihan rutin ini juga menarik perhatian masyarakat sekitar, yang mulai melihat PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk sebagai simbol kebanggaan dan kebersamaan komunitas desa. Semangat kolektif ini terus diperkuat oleh dukungan dari orang tua santri, tokoh masyarakat, dan pengurus desa.

Prestasi yang Menginspirasi

Kiprah PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk kian menonjol dengan pencapaian di berbagai kejuaraan. Pada 1-3 April 2019, organisasi ini mengirimkan delegasi ke Kejuaraan Pencak Silat BU Cup III di PPBU Tambakberas dan meraih juara 2 kategori jurus baku seni. Kemenangan ini menjadi momen penting yang memotivasi para anggota untuk terus berkembang.

Prestasi lainnya diraih dalam Kejurcab Pagar Nusa yang digelar di Balai Desa Karangmojo Plandaan Jombang, 19-20 Oktober 2019. Caraka Shankara, anggota muda PSNU, berhasil meraih juara 1 kategori kelas usia dini. Selain itu, Afriza Ayu Lestari menyabet juara 3 di kelas Remaja B Putri, sementara Muslimatul Halimah membawa pulang gelar juara 2 di kelas Pra Remaja F Putri. Kesuksesan ini tidak hanya mengharumkan nama Desa Pacarpeluk tetapi juga memperkuat posisi PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk sebagai pusat pembinaan Pencak Silat berkualitas di Jombang. 

Kejuaraan Pencak Silat Lintang Songo Cup III Nasional yang diselenggarakan di Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU Tulungagung) pada 3-5 Juli 2024  juga menjadi momen bersejarah bagi tim PR PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk. Tim yang diketuai oleh Luqvan Edwin Maulana berhasil menunjukkan prestasi gemilang di ajang bergengsi ini, dengan meraih beberapa gelar juara di berbagai kelas.

Puncak prestasi terbaru tercatat pada Kejuaraan Pencak Silat Sakera Championship 2 di Universitas Trunojoyo Madura, 7-8 Desember 2024. Caraka Shankara kembali mencatatkan namanya dengan meraih juara 3 kelas Tanding Remaja Putra H. Keberhasilan ini membuktikan bahwa PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk mampu bersaing di tingkat regional dan siap untuk menembus level yang lebih tinggi.


Caraka Shankara berhasil meraih Juara 3 dalam Kejuaraan ini.

Kaderisasi dan Regenerasi Berkelanjutan

Sebagai organisasi yang berorientasi pada pembinaan generasi muda, PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk terus berupaya menciptakan kaderisasi yang terstruktur. Pada Sabtu, 25 Mei 2024, organisasi ini menggelar Rapat Anggota untuk memilih kepemimpinan baru. Dalam rapat tersebut, Bagus Adi Sutrisno terpilih sebagai Ketua Pimpinan Ranting periode 2024-2026, menggantikan Amirul Mirza Ghulam. Pergantian ini mencerminkan semangat regenerasi yang kuat dalam organisasi, dengan tetap melibatkan Amirul dalam posisi strategis guna menjaga kesinambungan visi dan misi.

Pelantikan pengurus baru pada Rabu, 25 Desember 2024, menjadi momen bersejarah lainnya. Bertempat di Balai Pertemuan Desa Pacarpeluk, acara tersebut dihadiri oleh delegasi dari berbagai ranting PSNU di Kecamatan Megaluh, seperti Tambakrejo, Mojokrapak, dan Gempolpait. Kehadiran para tamu undangan ini menunjukkan solidaritas dan dukungan yang meluas untuk kemajuan PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk.

Pelestarian Budaya dan Pembentukan Karakter

PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk tidak hanya berfokus pada pengembangan keterampilan bela diri, tetapi juga memainkan peran penting dalam pelestarian budaya Nusantara. Seni bela diri Pencak Silat yang diajarkan di sini mengandung filosofi kehidupan yang menekankan kedisiplinan, kejujuran, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini menjadikan PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk sebagai wadah strategis untuk membentuk generasi muda yang tangguh, berbudi pekerti luhur, dan cinta budaya lokal.

Komitmen ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Desa Pacarpeluk. Mereka melihat PSNU Pagar Nusa sebagai simbol persatuan yang mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam semangat kebersamaan dan kebanggaan terhadap budaya lokal.

Harapan dan Langkah ke Depan

Melihat perjalanan yang telah ditempuh, PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih luas. Dengan dukungan masyarakat yang solid, kaderisasi yang terencana, dan semangat kebersamaan, organisasi ini diharapkan dapat menorehkan lebih banyak prestasi di masa depan. Keberhasilan dalam berbagai kompetisi menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal, tetapi juga di kancah nasional.

PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk adalah bukti nyata bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Melalui seni bela diri, organisasi ini tidak hanya melestarikan warisan budaya tetapi juga mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan berkarakter. Dengan semangat tak kenal lelah, PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk siap mengukir masa depan yang lebih cerah, menjadikan Desa Pacarpeluk sebagai contoh keberhasilan kolaborasi antara tradisi dan inovasi.[pgn]

Posting Komentar

0 Komentar