Membaca Gagasan Intersubyektivitas Keberagamaan M Amin Abdulloh

 

M. Amin Abdulloh memaparkan konsep intersubyektivitas keberagamaan sebagai tawaran solusi.

[Jombang, Pak Guru NINE]

Leimena Institute kembali menyelenggarakan Webinar yang sangat bernas dan berkualitas. Materinya adalah Upgrading Pemikiran M. Amin Abdullah dengan tema Menjadi Guru Transformer.

Acara ini diselenggarakan dua sesi. Sesi 1 bertema Pendekatan Utuh Terintegrasi (Tekstual, Rasional, dan ‘Irfani). Sesi 2 berteme Sepuluh (10) Checklist untuk Mempertajam Pendekatan Irfani.

Webinar ini semakin menantang dan menarik, karena panitia memberi kesempatan kepada peserta untuk mendaftarkan diri sebagai presenter pokok-pokok pemikiran Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini. Pak Guru NINE termasuk peserta yang mendapat kesempatan istimewa ini. Ia mendapat bagian mempresentasikan tema Intersubyektifitas Keberagamaan pada Selasa, 17/1/2020 pukul 15.00.

Corak keberagamaan subyektif dipadu dengan corak keberagamaan obyektif menjadi landasan konsep intersubyektivitas keberagamaan.


“Saya sangat bersyukur bisa membahasakan ulang gagasan beliau. Ini sekaligus menjadi reuni saya dengan Prof. M. Amin Abdulloh, karena saya termasuk mahasiswanya saat kuliah di IAIN Sunan Kalijaga.”, ujar Pak Guru NINE.

Secara umum gagasan intersubyektifitas keberagamaan ini adalah salah alternatif solusi yang ditawarkan oleh intelektual muslim atas problematika kehidupan keberagamaan yang sering dikaitkan dengan berbagai isu intoleransi.

“Meskipun saya tidak bisa menjamin bahwa gagasan itu sepenuhnya bisa mengatasi masalah yang ada, namun setidak-tidaknya ini bisa menjadi salah satu tawaran agar agama bisa dijalankan dengan penuh kebaikan dan kedamaian yang bersifat global.”, ujar intelektual muslim juga kader perserikatan Muhammadiyah. [pgn]


Posting Komentar

0 Komentar