![]() |
Flyer ini dibuat sebagai bentuk dukungan kepada Taliya Kayana. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Cuaca yang tidak bersahabat
tidak mampu meredam semangat Taliya Kayana, santri asrama Hidayatul Quran PPDU
(Santri Njoso), yang kembali dipercayakan sebagai delegasi SMP Negeri 3
Peterongan dalam lomba geguritan di Kabupaten Jombang. Lomba yang diselenggarakan
oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tersebut menampilkan peserta-peserta yang
membacakan puisi dengan gaya, penampilan, dan bahasa Jawa.
Taliya, yang mendapat nomor urut 66, dan para guru
pendampingnya tiba di lokasi lomba sekitar pukul 11.00, tidak lama sebelum
acara dimulai. Namun, nomor urut yang agak terakhir membuat mereka tidak datang
lebih awal. Cuaca buruk dengan hujan deras sempat menjadi tantangan bagi para
peserta yang berlarian mencari tempat berteduh di sekitar kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.
Meski terkendala oleh cuaca, Taliya tetap memberikan
penampilan terbaiknya di atas panggung. Pukul 13.00, dengan gaya khasnya, ia
tampil di hadapan juri dan peserta lainnya. Suaranya yang lantang membawakan
bait-bait puisi berbahasa Jawa memukau semua orang yang hadir.
Dalam upaya memperkuat kesan Jawa, Taliya memilih
mengenakan busana khas Jawa yang dipadukan dengan jarik bermotif batik.
Penampilannya tidak hanya sekadar membacakan puisi, tetapi juga menciptakan
suasana yang kental dengan keindahan budaya Jawa.
Tidak hanya diberikan dukungan oleh sekolah dan
guru-gurunya, Taliya juga mendapat supporter khusus dalam lomba ini, yaitu
tantenya, Rista Farida. Tante Rista Farida hadir bersama putrinya, Syafira
Widya Kusuma, yang dikenal sebagai juara dalam berbagai perlombaan, terutama
dalam bidang menyanyi dan peragaan busana.
Rista Farida memberikan dukungan dan harapannya untuk
keponakannya, "Taliya sungguh menginspirasi kami semua dengan kemampuannya
dalam bahasa Jawa. Semoga geguritan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi,
tetapi juga sarana untuk memperkenalkan keindahan budaya Jawa kepada generasi
muda."
Lomba geguritan ini tidak hanya mencerminkan semangat kompetisi, tetapi juga menjadi panggung untuk memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya Jawa melalui seni puisi. Taliya Kayana berhasil membuktikan bahwa meski terkendala oleh cuaca, keindahan bahasa dan budaya tetap bisa bersinar. [pgn]
0 Komentar