![]() |
Saksikan penampilan Taliya Kayana saat berlaga dalam Lomba Puisi Piala Kajari Jombang tahun 2023 dengan klik tautan ini! |
Tanah Sorban
Di belantara yang bernama Rejoso,
Diseru Njoso oleh lidah yang mengingat,
Dulunya seonggok tanah yang merundung fitnah,
Akar-akar gelap mencabik martabat manusia,
Tempat semua keburukan bertandang,
Lenyap sudah asas kebaikan dalam kelam.
Di tanah itu, amarah jahiliyah meletus,
Dihantam ganas oleh mereka yang durjana.
Oh, saudara-saudara semua,
Tahun 1885 datanglah sang ksatria kebajikan,
Membuka cakrawala, mengubah tanah ini menjadi tanah sorban.
Waktu terus berputar, layaknya bumi yang tiada henti,
Cahaya surga mulai menyusup di tanah sorban,
Muramnya angkara perlahan-lahan tenggelam,
Kemunafikan terpendam dalam lubuk kebijaksanaan,
Cahayanya memekar, menembus lebatnya belantara.
Kini, tanah itu berganti rupa, menjadi tanah sorban,
Berhias gerak tubuh yang mengalir dalam keikhlasan,
Mengikuti alunan tasbih, memanggil nama-nama Ilahi,
Sampai saatnya tanah sorban bergolak,
Bersatu dalam teriakan dan pemberontakan,
Bangkit melawan kekejaman penjajah.
Tanah sorban membakar nyala semangat perlawanan,
Api perjuangannya tak redup dihempas peluru dan mesiu,
Bambu runcing siap digenggam tangan-tangan setia,
Para pejuang berdiri di garis depan,
Lantunan dzikir dan doa jadi tembang suci,
Bismillahi, Ya Hafidh,
Ya Jabbar, Ya Qahhar,
Allahu Akbar yang menggema di angkasa!
Kini, tanah ini telah menjelma menjadi tanah sorban,
Penuh dengan anak-anak yang berbalut sorban putih.
Namun aku bertanya, di manakah mereka, anak-anak bersorban itu?
Yang dahulu gagah menghadap perang dan perjuangan,
Di manakah?
Di manakah?
Wahai, anak-anak sorban,
Yang menetap di tanah warisan ini,
Ingatlah ksatria kebajikan yang mengajar kalian,
Dari Timur, anak-anak sorban berpadu dalam barisan rapi,
Dari Barat, mereka datang berlari dengan gagah perkasa,
Dari Selatan, lantunan dzikir tak pernah berakhir,
Dan dari Utara, segalanya diletakkan sebagai pengabdian,
Bersatu dalam sumpah agung nan suci,
Laa ilaaha illallah.
Karya:
Taliya Kayana
(Santri Asrama
Hidayatul Quran Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang)
Puisi Tanah Sorban ini sengaja ditulis untuk diikutsertakan dalam Lomba Santri Menulis Puisi, Cerpen & Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Pesantren LPPM UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
2 Komentar
Tanah Sorban bekendara bianglala
BalasHapusMelilit senja
Menyesaki benak Sang Pujangga
Memberi arti pada rindu
Yang mematuk ruang dan waktu.
Selamat buat Taliya Kayana atas Karya yg luar biasa. Semoga sukses selalu perjalananmu, Nak.......
Terima kasih. Puisi ini ditulis Taliya untuk mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh UIN KHAS Jember.
Hapus