Dua Proses Berbeda, Tapi Saling Melengkapi

 

Acara ini dikhususkan bagi para Guru Penggerak yang disiapkan sebagai bekal menjadi Kepala Sekolah.

[Jombang, Pak Guru NINE] - Selasa, 17 September 2024 Nine Adien Maulana menerima sebuah kejutan yang membuka babak baru dalam perjalanan kariernya. Melalui surat elektronik, guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 2 Jombang ini diundang untuk mengikuti seleksi Calon Kepala Sekolah melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM). Informasi ini semakin dikonfirmasi ketika Titin Suryani, guru Biologi rekan kerjanya, meminta Nine untuk memeriksa akun PMM-nya. Di akun tersebut, undangan yang sama tertera, menandakan adanya peluang besar yang telah terbuka dalam khidmat kependidikan yang dijalani selama ini.

Undangan seleksi ini merupakan salah satu apresiasi kepada para Guru Penggerak untuk berkhidmat sebagai Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah.  Meskipun demikian untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, mereka harus mempersiapkan beberapa dokumen penting. Dokumen tersebut meliputi Hasil Penilaian Kinerja dengan hasil "Baik" selama dua tahun terakhir, Surat Keterangan Pengalaman Manajerial, Surat Keterangan Bebas Hukuman Disipliner, Surat Keterangan Kesehatan, dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Tanpa menunda, Nine segera memulai langkah-langkah untuk melengkapi persyaratan tersebut.

Hari berikutnya, Rabu, 18 September 2024, Nine bergegas menuju Puskesmas Jabon di Jombang untuk mendapatkan Surat Keterangan Kesehatan. Meskipun harus bersabar menunggu antrean yang cukup panjang, Ia tidak kehilangan semangat. Baginya, ini adalah bagian dari proses yang harus dijalani untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya ia berhasil mendapatkan surat kesehatan yang dibutuhkan.

Namun, tantangan belum selesai. Kamis, 19 September 2024, Nine menuju Polres Jombang untuk mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Pengurusan SKCK ini sempat menimbulkan kekhawatiran karena sistem online yang digunakannya mengalami keterlambatan respon. Nine sempat merasa cemas, tetapi beruntung salah satu wali murid dari kelas XI-5 SMAN 2 Jombang memberikan bantuan, sehingga proses tersebut dapat diselesaikan. Alhamdulillah, SKCK itu selesai tepat waktu dan sore harinya, sekitar pukul 15.30, Nine berhasil mengunggah seluruh dokumen yang dibutuhkan ke platform PMM dari ruang guru di SMAN 2 Jombang.

Sebelum Nine sempat beristirahat dari segala urusan administrasi, ia kembali menerima kabar penting. Seorang petugas Tata Usaha di SMAN 2 Jombang mengabarkan bahwa Nine mendapatkan Surat Tugas untuk mengikuti acara Peningkatan Kompetensi Manajerial Guru Penggerak Tahap III di tingkat Provinsi Jawa Timur. Acara ini akan berlangsung selama empat hari, yakni tanggal 20-23 September 2024. Bersama dengan Bagus Satari, seorang guru dari SMAN Plandaan, Nine diundang untuk mengikuti acara tersebut.

Tak disangka, Jumat, 20 September 2024, di SMAN 2 Jombang juga diadakan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Nine yang telah lama dikenal sebagai pemimpin doa dalam berbagai kegiatan religius di sekolah, diminta untuk mengisi dzikir dan istighotsah. Meskipun ia harus menghadiri acara di Malang, Nine tidak bisa langsung meninggalkan tugasnya di acara Peringatan Maulid Nabi tersebut. Setelah menyelesaikan perannya dalam acara itu, Nine segera bergegas pulang untuk bersiap menuju Kota Malang, tempat acara Peningkatan Kompetensi Manajerial diadakan.

Pukul 10.30, Nine berangkat dari Jombang dengan menaiki bus yang melewati jalur Surabaya. Perjalanan tersebut berjalan lancar, dan sekitar pukul 13.30, Nine tiba di Hotel Pelangi, Kota Malang, tempat acara dilangsungkan. Sesampainya di sana, Nine bertemu dengan Bagus Satari saat melakukan registrasi. Keduanya ditempatkan di kamar hotel nomor 204. Namun, ada kejutan lain yang menanti Nine. Panitia acara secara spontan mendekatinya dan menugaskannya untuk membacakan doa pada acara pembukaan. Mungkin karena Nine mengenakan songkok hitam yang menjadi simbol identitas santri, ia dianggap sebagai sosok yang cocok untuk tugas tersebut.

Acara Peningkatan Kompetensi Manajerial Guru Penggerak Tahap III ini merupakan kesempatan besar bagi Nine untuk memperluas wawasan manajerialnya. Meski terpisah dari seleksi Calon Kepala Sekolah yang ia ikuti melalui PMM, acara ini memberikan banyak pembekalan yang relevan. Para pemateri dalam acara ini adalah para pemimpin dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan para Kepala Sekolah unggulan dari Surabaya, Sidoarjo, dan Malang. Mereka berbagi pengalaman dan praktik baik dalam pengelolaan sekolah yang efektif, memberikan inspirasi bagi para peserta yang diharapkan menjadi calon-calon Kepala Sekolah di masa depan.

Dalam acara ini, Nine kembali menjadi sorotan. Sebagai satu-satunya peserta yang mengenakan songkok hitam, ia secara spontan dipilih oleh para peserta lain untuk menjadi Ketua Kelas. Peran barunya sebagai Ketua Kelas menambah kepercayaan dirinya dalam mengikuti acara yang penuh dengan ilmu dan pengalaman berharga ini.

Seiring berjalannya waktu, Nine semakin menyadari bahwa kedua acara yang ia ikuti ini—seleksi Calon Kepala Sekolah melalui PMM dan Peningkatan Kompetensi Manajerial Guru Penggerak—saling melengkapi. Meskipun ia tidak merencanakan keduanya secara bersamaan, kesempatan yang datang secara beruntun ini seakan menjadi pertanda bahwa ia sedang dipersiapkan untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa depan. Sebagai seorang Guru Penggerak, ia telah dibekali dengan kemampuan untuk menjadi pemimpin di sekolahnya, dan kesempatan ini mungkin adalah jalan bagi Nine untuk mengambil peran yang lebih signifikan dalam dunia pendidikan.

Langkah-langkah yang diambil Nine Adien Maulana dalam beberapa hari terakhir ini mungkin terasa mendadak, namun ia menyambut setiap peluang dengan tangan terbuka. Dengan kesabaran, kerja keras, dan dedikasi, Nine berhasil menjalani dua proses penting dalam karirnya. Semoga pengalaman ini membawa berkah dan membuka jalan bagi Nine untuk melangkah lebih jauh sebagai seorang pemimpin yang memajukan dunia pendidikan di Jombang dan Jawa Timur. Aamiin.[pgn]

Posting Komentar

0 Komentar