Inspirasi dari Kemenangan Tim Putri Bola Basket SMAN 2 Jombang

 

Podcast dadakan ini diselenggarakan oleh Pak Guru NINE dengan murid-muridnya di kelas XI-4.

[Jombang, Pak Guru NINE] - Kemenangan gemilang tim putri bola basket SMAN 2 Jombang atas SMAN 18 Surabaya dalam kompetisi DBL Indonesia pada Rabu, 4 September 2024, menjadi sorotan utama di kalangan siswa SMAN 2 Jombang. Euforia ini dirasakan khususnya oleh murid-murid kelas XI-4, tempat di mana salah satu pemain utama tim basket tersebut, Maudyra Qaristsha Ramadhani, bersekolah. Maudyra, dengan ketangkasan dan semangat pantang menyerahnya, berhasil mencetak 14 poin yang turut membawa timnya menang dengan skor telak 40-4. Tak hanya Maudyra, kelas XI-4 juga diwakili oleh Chelsy dan Nayla yang tampil sebagai bagian dari tim dancer, menyemarakkan pembukaan laga dengan gerakan enerjik yang memukau penonton di Surabaya.

Kemenangan ini membangkitkan kebanggaan tersendiri di kalangan murid XI-4. Pada jam pelajaran Nine Adien Maulana, seorang guru yang dikenal kreatif dan inovatif dalam metode pengajaran, para murid serentak mengusulkan, “Pak, kita podcastan saja dengan Maudy. Ngobrolin pengalamannya dalam permainan bola basket.” Usulan ini langsung disambut dengan antusias oleh Pak Guru NINE, yang memang gemar mengadakan sesi podcast sebagai metode pembelajaran alternatif. Sebelumnya, Pak Guru NINE telah sukses mengadakan podcast bersama Ali Fahriza Ahda Yusroni, siswa berprestasi yang meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional 2024 bidang Biologi.


Saksikan podcast dengan Ali Fahriza Ahda Yusroni di sini!


Pada hari itu (Kamis, 5 September 2024), kelas XI-4 seakan berubah menjadi studio podcast mini. Tanpa banyak persiapan formal, Pak Guru NINE segera memulai sesi podcast dengan Maudyra. Sayangnya, perangkat rekaman yang digunakan kali ini tidak sepenuhnya mendukung. Wireless Microphone yang dipinjam dari sekolah ternyata tidak kompatibel dengan handphone yang digunakan untuk merekam acara tersebut, sehingga audio yang dihasilkan kurang maksimal. Ditambah lagi, Maudyra tampak sedikit gugup sehingga suaranya terdengar kurang jelas. Meskipun demikian, suasana tetap meriah dan penuh antusiasme.


Astrid dan Pradana mengajukan pertanyaan kepada Maudyra tentang pengalamannya dalam laga.

Sesi podcast ini menjadi kesempatan emas bagi murid-murid untuk mendengar langsung kisah inspiratif dari Maudyra. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan dengan semangat, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap pengalaman Maudyra di ajang kompetisi besar tersebut. Karena keterbatasan waktu, Pak Guru NINE membatasi penanya hanya tiga orang: Astrid, yang menanyakan tentang bagaimana mengelola waktu antara seklah dan latihan serta momen paling menegangkan dalam pertandingan; Pradana, yang penasaran bagaimana perasaan Maudyra saat didukung oleh ratusan supporter dari SMAN 2 Jombang; dan Dinar, yang ingin tahu rahasia kekompakan tim mereka.

Maudyra menjawab dengan lugas, meski sesekali terlihat malu-malu. Ia menceritakan bagaimana kerjasama tim, terutama dengan Syifana Azmi, sesama pemain utama, menjadi kunci keberhasilan tim putri SMAN 2 Jombang. “Kami selalu saling mendukung dan mengisi kekurangan satu sama lain. Saat satu pemain merasa down, yang lain siap mengangkat semangat,” tutur Maudyra. Kedekatannya dengan Syifana, baik dalam latihan maupun pertandingan, membuat mereka tampil solid di lapangan, seringkali membawa pulang kemenangan dengan skor besar seperti yang mereka capai melawan SMAN 18 Surabaya.


Dinar berdiskusi dulu dengan Karin sebelum mengajukan pertanyaan kepada Maudyra.

Kemenangan dengan skor 40-4 menjadi bukti nyata dari kerja keras dan semangat juang tim putri SMAN 2 Jombang. Bagi keluarga besar sekolah, ini bukan sekadar angka di papan skor, melainkan simbol dari dedikasi dan kekompakan yang patut dibanggakan. Di sela-sela podcast, Maudyra juga berbagi tentang tekanan dan tantangan yang dihadapinya, termasuk bagaimana ia mengatasi rasa gugup dan tetap fokus meski bertanding di hadapan ratusan penonton. Cerita ini menjadi inspirasi bagi teman-temannya di kelas XI-4, yang menyaksikan langsung bahwa kerja keras dan kekompakan adalah kunci meraih prestasi.

Meski rekaman podcast kali ini tidak sempurna, nilai pembelajaran yang disampaikan jauh lebih berharga. Pak Guru NINE, dengan gayanya yang ceria namun penuh makna, berhasil menghadirkan pengalaman nyata ke dalam kelas. Ia menunjukkan bahwa belajar tidak hanya dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata yang dibagikan langsung oleh teman sebaya. Dengan ini, Pak Guru NINE sekali lagi membuktikan bahwa pembelajaran bisa menjadi lebih hidup dan berkesan dengan pendekatan yang kreatif dan relevan bagi murid-muridnya.

Acara podcast ini berakhir dengan tepuk tangan meriah dari seluruh siswa XI-4, mengakhiri sesi yang penuh dengan inspirasi dan semangat. Kemenangan di lapangan basket mungkin menjadi milik Maudyra dan timnya, tetapi cerita dan semangat yang dibawa melalui podcast ini menjadi milik semua yang hadir, memberikan mereka motivasi untuk terus berusaha dan berprestasi di bidang masing-masing. Pak Guru NINE pun menutup sesi dengan senyuman bangga, menegaskan bahwa belajar adalah tentang merayakan setiap momen kecil yang membawa kita lebih dekat pada kesuksesan. [pgn]

Posting Komentar

0 Komentar