![]() |
Kue simbol ungkapan Selamat Ulang Tahun ke-45 dari murid-murid kelas XI-4. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Hari itu, Sabtu, 7
September 2024, adalah momen yang istimewa bagi Nine Adien Maulana, yang akrab
disapa Pak Guru NINE, karena ia berulang tahun yang ke-45. Meskipun bertepatan
dengan hari libur sekolah, murid-murid kelas XI-4, yang merupakan kelas bimbingan
Pak Guru NINE, menjadi kelompok pertama yang memberikan ucapan selamat ulang
tahun kepada wali kelas mereka. Ucapan tersebut disampaikan melalui grup
WhatsApp (WAG) Kelas XI-4, dan diterima dengan penuh rasa syukur oleh Pak Guru
NINE. Ia pun membalas pesan-pesan hangat itu dengan ungkapan terima kasih,
merasakan perhatian dan kasih sayang yang tulus dari murid-muridnya.
Dua hari berselang, pada Senin, 9 September 2024,
Pak Guru NINE kembali masuk sekolah. Hari itu tidak ada kegiatan upacara
bendera sebagaimana biasanya, melainkan diganti dengan kegiatan bersih-bersih
kelas. Melalui WAG Kelas XI-4, Pak Guru NINE memandu murid-muridnya untuk
melaksanakan kegiatan bersih-bersih kelas dan lingkungan sekitar kelas.
"Nak, jangan lupa mendokumentasikan kegiatan itu, lalu kirimkan kepada
saya," pesan Pak Guru NINE dalam grup tersebut. Dengan penuh semangat,
para murid menjalankan instruksi tersebut. Mereka mengirimkan foto-foto
kegiatan bersih-bersih sebagai bukti kepatuhan dan kesungguhan dalam mengikuti
arahan wali kelas mereka.
![]() |
Nakeysa menyerahkan kue ulang tahun kepada wali kelasnya. |
Pada jam ke-7 hingga ke-10, Pak Guru NINE masuk ke
kelas XI-4 untuk memandu pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5). Seperti biasanya, sesi pembelajaran dimulai dengan kegiatan pendahuluan
berupa motivasi, apersepsi, dan pengecekan presensi murid-murid. Ketika melihat
beberapa bangku kosong, Pak Guru NINE bertanya, "Kok masih ada bangku yang
kosong, Nak?" Chelsy, salah satu murid yang cukup aktif, menjawab,
"Ada yang masih berada di luar, Pak." Tanpa rasa curiga, fasilitator
P5 itu pun melanjutkan kegiatan pendahuluan tersebut dengan gaya khasnya yang
selalu penuh semangat dan inspiratif.
Saat Pak Guru NINE tengah asyik menjelaskan
materi, suasana mendadak berubah. Tiba-tiba, Nakeisya bersama beberapa murid
perempuan lainnya masuk ke dalam kelas dengan membawa kue brownies cokelat yang
dihiasi dengan lilin angka 45 yang menyala. Seluruh murid XI-4 serentak
menyanyikan lagu selamat ulang tahun dengan kompak dan penuh semangat. Pak Guru
NINE terlihat terkejut dan tidak menyangka bahwa murid-muridnya telah
merencanakan kejutan ini. Senyum bahagia tampak di wajahnya, dan tanpa ragu,
beliau mengikuti permintaan murid-muridnya untuk meniup lilin angka 45 yang
berada di atas kue.
![]() |
Chelsy dan Ali Fahriza mendoakan wali kelasnya yang berulang tahun. |
Setelah meniup lilin, suara riuh para murid
terdengar, "Potong kuenya, Potong kuenya, Potong kuenya sekarang juga,
sekarang juga, sekarang juga." Pak Guru NINE, yang terharu dengan kejutan
manis ini, menuruti permintaan mereka dan memotong kue brownies tersebut.
Sebelum menikmati kue bersama-sama, Pak Guru NINE mengajak dua muridnya untuk
memimpin doa. Ali Fahriza Ahda Yusroni, seorang muslim, memimpin doa kebaikan
untuk gurunya, sedangkan Chelsy, yang beragama Kristen, juga membacakan doa
kebaikan. Suasana menjadi semakin khusyuk ketika Pak Guru NINE menyempurnakan
doa-doa tersebut dengan doanya sendiri, memanjatkan syukur atas kebersamaan
yang terjalin erat dengan para muridnya.
Kejutan ulang tahun ini menjadikan suasana kelas XI-4 terasa sangat akrab dan penuh dengan nuansa kekeluargaan. Canda, tawa, suka, dan duka yang selama ini mewarnai dinamika kelas semakin mempererat hubungan antara Pak Guru NINE dengan murid-muridnya. Hubungan yang penuh dengan kehangatan ini membentuk harmoni yang khas, di mana setiap murid merasa dihargai dan diperlakukan layaknya keluarga sendiri oleh wali kelas mereka.
![]() |
Pak Guru NINE meniup nyala lilin yang diberikan murid-muridnya di kelas XI-4. |
Dalam momen yang penuh kebahagiaan ini, Pak Guru
NINE menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam kepada seluruh
murid-muridnya. "Terima kasih atas perhatian kalian. Saya merasa sangat
terharu dan bahagia. Kalian luar biasa," ucap Pak Guru NINE dengan penuh
kehangatan. Para murid pun serentak membalas, "HBD Pak Guru NINE!"
Suasana menjadi semakin hangat dengan tepuk tangan meriah dan sorak sorai yang
memenuhi ruangan.
Kejutan sederhana ini mungkin tidak mewah, namun
penuh makna bagi Pak Guru NINE. Ia menyadari bahwa di balik hadiah berupa kue
dan lagu selamat ulang tahun, terdapat kepedulian yang mendalam dari
murid-muridnya. Kebersamaan ini menjadi pengingat bahwa hubungan antara guru
dan murid tidak hanya sebatas di ruang kelas, melainkan juga dalam keseharian
yang penuh rasa peduli dan saling menghargai. Bagi Pak Guru NINE, ulang tahun
kali ini menjadi salah satu momen terindah dalam hidupnya, berkat kejutan tulus
dari murid-murid yang ia cintai.
![]() |
Seremoni di dalam kelas XI-4 kemudian dilanjutkan dengan seremoni kegembiraan di luar kelas. |
Kejutan ulang tahun ini tidak hanya mempererat hubungan antara guru dan murid, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya apresiasi, perhatian, dan rasa syukur dalam setiap momen kebersamaan. Pak Guru NINE pun semakin bersemangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi murid-muridnya, melanjutkan perjalanan pendidikan dengan penuh cinta dan dedikasi. Bagi murid-murid kelas XI-4, mereka telah berhasil membuat wali kelas mereka tersenyum bahagia di hari spesialnya, dan itu adalah hadiah terindah bagi mereka semua.[pgn]
0 Komentar