![]() |
Ini adalah salah satu upaya tawasul kepada Allah SWT atas segala hajat. |
[Jombang,
Pak Guru NINE] - Di tengah hiruk-pikuk dunia pendidikan yang penuh dengan
kesibukan akademik dan administrasi, ada sebuah tradisi yang tetap hidup dan
berkembang di SMA Negeri 2 Jombang. Tradisi ini bukan sekadar rutinitas, tetapi
sebuah bentuk kebersamaan spiritual yang menghubungkan para guru dan karyawan,
baik yang masih aktif maupun yang telah purna tugas. Mereka menghimpun diri
dalam sebuah grup WhatsApp yang memiliki satu tujuan mulia: menyelesaikan
pembacaan al-Qur'an secara berjamaah dalam sepekan. Setiap anggota mendapatkan
jatah satu juz setiap pekan, sehingga dalam satu pekan, mereka telah
menyelesaikan 30 juz al-Qur'an secara bersama-sama.
Kegiatan
khataman ini bukanlah hal baru. Pada hari Jumat, 21 Februari 2025, majelis ini
telah mencapai khataman ke-249 putaran. Ini adalah sebuah pencapaian luar biasa
yang menunjukkan komitmen dan keteguhan hati para anggota dalam menjaga amalan
ini. Bukan sekadar membaca, tetapi juga menghidupkan al-Qur'an dalam
keseharian, menjadikannya sebagai sumber inspirasi dan petunjuk dalam kehidupan
mereka.
Pada
kesempatan istimewa ini, saya mendapatkan amanah yang mulia. Atas inisiatif Pak
Baihaqi, saya diminta untuk memimpin pembacaan doa Khatam al-Qur'an secara
langsung. Tugas ini bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga tanggung jawab
yang besar. Dengan penuh rasa syukur, saya memandu doa dari ruang guru,
diiringi oleh kehadiran dan amiin dari Bapak dan Ibu Guru yang hadir di ruangan
tersebut. Sementara itu, anggota lain yang tidak bisa hadir secara langsung
tetap dapat mengikuti prosesi ini melalui saluran Google Meet yang telah saya
sediakan. Dengan demikian, semangat kebersamaan tetap terjalin meskipun berada
di tempat yang berbeda.
Meskipun
prosesi ini dilakukan dengan sederhana dan praktis, suasana yang tercipta tetap
penuh dengan kekhusyukan dan kekhidmatan. Bacaan doa mengalun dengan lembut,
menghadirkan getaran spiritual yang menyentuh hati setiap orang yang
mengikutinya. Dalam suasana yang tenang, kami bertawasul kepada Allah SWT,
menyampaikan segala hajat dan harapan kami dengan penuh harap dan keyakinan.
Tradisi
ini bukan hanya sekadar ajang membaca al-Qur'an, tetapi juga sebuah bentuk
refleksi dan introspeksi diri. Setiap ayat yang dilantunkan membawa makna yang
mendalam, menjadi pengingat akan kebesaran Allah SWT dan keterbatasan manusia.
Kami menyadari bahwa di tengah segala urusan duniawi, ada kekuatan yang lebih
besar yang selalu menaungi dan membimbing kami. Allah SWT adalah sebaik-baik
penolong, tempat bersandar atas segala kebutuhan dan permasalahan hidup.
Kegiatan
khataman al-Qur'an ini juga menjadi salah satu bentuk kebersamaan yang
menguatkan ikatan di antara kami. Meskipun beberapa anggota telah memasuki masa
purna tugas, mereka tetap merasa memiliki keterikatan dengan sekolah ini,
dengan rekan-rekan sejawat, dan dengan nilai-nilai spiritual yang telah
dibangun bersama. Grup WhatsApp bukan sekadar sarana komunikasi, tetapi juga
jembatan yang menghubungkan hati-hati yang memiliki visi dan misi yang sama:
menghidupkan nilai-nilai al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya
pribadi, pengalaman memimpin doa Khatam al-Qur'an ini memberikan pelajaran
berharga. Ini bukan hanya tentang membacakan doa, tetapi juga tentang
menyatukan hati dalam satu frekuensi spiritual yang sama. Melihat wajah-wajah
khidmat yang mengaminkan doa, baik secara langsung maupun virtual, adalah
sebuah pengalaman yang begitu mendalam. Ada ketenangan dan kebahagiaan
tersendiri dalam merasakan bahwa kami bersama-sama berada dalam satu majelis
yang diberkahi.
Ke
depannya, semoga tradisi ini dapat terus berlanjut dan berkembang. Tidak hanya
menjadi rutinitas, tetapi juga sebagai sarana peningkatan kualitas spiritual
para guru dan karyawan SMA Negeri 2 Jombang. Dengan semakin banyaknya orang
yang terlibat, maka keberkahan yang didapat pun akan semakin besar. Harapan
kami, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi komunitas lainnya untuk
menghidupkan kebersamaan dalam bingkai spiritualitas.
Dalam kesederhanaan pelaksanaannya, khataman al-Qur'an ini telah membuktikan bahwa kebersamaan tidak selalu diukur dari seberapa sering kita bertatap muka, tetapi dari seberapa kuat hati kita terhubung dalam satu niat yang sama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan kepada kita semua, menjadikan al-Qur'an sebagai cahaya dalam setiap langkah kehidupan, dan mengabulkan segala hajat serta doa yang telah dipanjatkan dengan penuh keikhlasan.[pgn]
0 Komentar