Perjalanan Kinestetik dari Karate ke Pencak Silat

 

Halaman Balai Desa Pacarpeluk ini menjadi tempat latihan rutin para murid dan warga PSNU Pagar Nusa Pacarpeluk.

[Jombang, Pak Guru NINE] - Setiap anak lahir dengan kecenderungan dan bakat unik yang membentuk perjalanan hidup mereka. Begitu pula dengan Caraka Shankara, anak pertama kami, yang sejak kecil telah menunjukkan dominasi pada aspek kinestetiknya. Ia selalu aktif, energik, dan memiliki ketertarikan kuat terhadap kegiatan fisik. Kesadaran akan bakat ini mendorong kami untuk mengarahkannya pada berbagai kegiatan yang dapat menyalurkan energi dan potensinya secara positif.

Ketika masih belajar di SD Islam Roushon Fikr, kami memilihkan Karate sebagai aktivitas ekstrakurikulernya. Sebagai bela diri yang mengandalkan kecepatan, ketepatan, dan kedisiplinan, kami berharap Karate dapat membantu Caraka dalam membangun karakter dan keterampilan motoriknya. Ia mengikuti latihan dengan antusias, namun sayangnya hanya bertahan selama setahun. Bukan karena ia tidak mampu, tetapi tampaknya Caraka membutuhkan sesuatu yang lebih menantang dan sesuai dengan minatnya yang terus berkembang.

Setelah mengakhiri perjalanan Karate-nya, kami mencoba mengenalkan Pramuka sebagai alternatif lain. Pramuka menawarkan banyak kegiatan luar ruangan yang melibatkan fisik dan kerjasama tim, dua hal yang sangat disukai Caraka. Sejak awal bergabung, ia menunjukkan minat yang besar. Tidak hanya sekadar ikut serta, tetapi ia juga menjadi bagian aktif dari setiap kegiatan. Berbagai perlombaan dan acara perkemahan menjadi bagian dari rutinitasnya. Pramuka tidak hanya melatih ketahanan fisiknya, tetapi juga membentuk jiwa kepemimpinan dan kerja sama yang semakin kuat dalam dirinya.

Namun, sebagaimana anak-anak yang terus tumbuh dan bereksplorasi, ketertarikan Caraka kembali bergeser. Pada saat ia naik ke kelas 5, ia memilih untuk bergabung dengan ekstrakurikuler Pencak Silat di sekolahnya. Di sinilah titik balik perjalanannya dalam dunia bela diri dimulai. Pelatihnya berasal dari Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat yang memiliki filosofi dan teknik yang mendalam. Tidak hanya berlatih di sekolah, Caraka juga mulai berlatih di pusat latihan PSHT yang berada di wilayah Mojosongo, Diwek, Jombang.

Selama setahun ia menjalani latihan dengan disiplin. Teknik-teknik dasar Pencak Silat mulai dikuasainya dengan baik. Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda dan pembelajaran beralih ke sistem daring, Caraka mulai kehilangan kesempatan untuk berlatih secara langsung. Seiring dengan pembatasan aktivitas di luar rumah, ia pun mulai vakum dari latihan silatnya. Meskipun demikian, minatnya terhadap bela diri tidak pernah benar-benar padam.

Setelah masa pandemi mulai mereda, Caraka kembali menemukan jalannya dalam Pencak Silat. Kali ini, ia bergabung dengan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa di Pacarpeluk. Pagar Nusa, yang dikenal sebagai salah satu perguruan silat yang berakar kuat dalam tradisi Nahdlatul Ulama, menjadi tempat bagi Caraka untuk mengembangkan kemampuan dan jiwa pengabdiannya dalam bela diri.

Di Pagar Nusa, Caraka tidak hanya berlatih lebih intensif, tetapi juga mulai berkompetisi di berbagai kejuaraan. Semangat dan ketekunannya membuahkan hasil. Ia berhasil meraih berbagai gelar juara dalam turnamen Pencak Silat di berbagai tingkatan. Dari kejuaraan tingkat lokal hingga tingkat yang lebih tinggi, namanya mulai dikenal sebagai salah satu atlet muda berbakat dalam Pagar Nusa.

Kegigihannya dalam berlatih dan bertanding membuatnya semakin matang dalam memahami filosofi bela diri. Bagi Caraka, Pencak Silat bukan sekadar olahraga atau ajang kompetisi, tetapi juga jalan hidup. Ia belajar tentang nilai-nilai kejujuran, ketahanan, dan kedisiplinan yang menjadi prinsip utama dalam Pencak Silat.

Kini, Caraka telah duduk di kelas XI di SMAN 2 Jombang. Seiring bertambahnya usia dan pengalamannya dalam dunia Pencak Silat, perannya pun mengalami perubahan. Dari seorang siswa yang dulu hanya berlatih, kini ia telah menjadi seorang pelatih. Ia tidak lagi hanya menerima ilmu, tetapi juga mulai berbagi dan mengajarkan teknik-teknik Pencak Silat kepada para siswa baru di Pagar Nusa Pacarpeluk.

Perubahan peran ini bukanlah sesuatu yang mudah. Menjadi seorang pelatih bukan hanya tentang menguasai teknik, tetapi juga bagaimana mentransfer ilmu dengan cara yang efektif. Caraka harus belajar bagaimana memahami karakter masing-masing siswa, memotivasi mereka, serta membimbing mereka agar dapat berkembang seperti dirinya. Tantangan ini diterimanya dengan penuh tanggung jawab, dan dengan semangat yang sama seperti saat ia pertama kali belajar silat, ia berusaha memberikan yang terbaik bagi para muridnya.

Sebagai orang tua, kami melihat perjalanan Caraka ibarat sebagai sebuah evolusi. Dari seorang anak kecil yang berlari-lari dengan energi tak terbendung, hingga menjadi seorang atlet dan pelatih yang matang dalam bidangnya. Kami menyadari bahwa setiap anak memiliki jalan mereka masing-masing, dan tugas kami adalah membimbing serta mendukung mereka dalam menemukan dan mengembangkan potensi terbaiknya.

Caraka Shankara telah membuktikan bahwa dengan ketekunan, semangat, dan dukungan yang tepat, seseorang dapat mencapai hal-hal besar dalam bidang yang mereka tekuni. Perjalanan kinestetiknya dari Karate, Pramuka, hingga akhirnya menemukan rumah sejatinya dalam Pencak Silat Pagar Nusa, adalah bukti bahwa eksplorasi dan pencarian jati diri adalah bagian penting dalam tumbuh kembang seorang anak.

Kini, ia tidak hanya menjadi seorang atlet yang berprestasi, tetapi juga seorang mentor bagi generasi selanjutnya. Bagi Caraka, Pencak Silat bukan hanya tentang bertarung di atas gelanggang, tetapi juga tentang bagaimana ia dapat memberikan manfaat bagi orang lain melalui ilmu yang telah ia pelajari.

Perjalanannya tentu belum berakhir. Akan selalu ada tantangan dan rintangan baru yang menunggu di depan. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan jiwa pengabdiannya dalam bela diri, kami yakin bahwa Caraka akan terus melangkah lebih jauh, menorehkan prestasi yang lebih besar, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di sekitarnya.[pgn]

Posting Komentar

0 Komentar