![]() |
Ikrar Peserta MPLS SMA/K dan SLB Se-Jawa Timur. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Senin, 15 Juli 2024, menjadi hari yang bersejarah bagi seluruh siswa siswi di Jawa Timur. Hari pertama masuk tahun pelajaran 2024/2025 ini diawali dengan upacara bendera dan seremoni pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan, menegaskan komitmennya untuk menjadikan hari ini sebagai momen penegasan semangat anti perundungan di seluruh sekolah.
Dalam upacara itu, seluruh siswa siswi SMA, SMK, dan SLB Negeri serta Swasta di Jawa Timur akan diajak untuk membaca Ikrar Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun 2024. Ikrar tersebut berbunyi:
IKRAR
Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Jenjang SMA, SMK dan SLB Negeri dan Swasta
Di Jawa Timur Tahun 2024
Kami, siswa siswi Jawa Timur berikrar:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbakti kepada kedua orang tua.
2. Tidak melakukan segala bentuk kekerasan dan perundungan, saling menghormati satu sama lain, dan menaati semua peraturan yang berlaku.
3. Bertekad menjadi anak yang berakhlak mulia, cerdas, kreatif, cinta tanah air, dan berwawasan kebangsaan yang kuat.
Ikrar ini menggema di seluruh sekolah, meneguhkan semangat siswa siswi untuk bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, bebas dari segala bentuk kekerasan dan perundungan.
Nine Adien Maulana, seorang guru di SMAN 2 Jombang, sangat mendukung komitmen anti perundungan ini. Melalui media online yang dikelolanya, ia aktif membuat konten kampanye anti perundungan, mengajak seluruh murid untuk berani melaporkan tindakan perundungan kepada guru. "Berani melaporkan tindakan perundungan kepada guru adalah hal yang baik," tegasnya. "Namun, kita harus berhati-hati agar kampanye ini tidak membuat murid-murid menjadi bermental cengeng dan lemah."
Guru Penggerak angkatan 9 ini percaya bahwa kehidupan harus dihadapi dengan kegembiraan dan keberanian. Murid harus memiliki mental yang kuat dan tidak mudah menyerah. Jika memang merasa terancam atau tidak nyaman, segera laporkan kepada guru agar perundungan bisa segera ditangani dan dihilangkan. "Dalam situasi tertentu, berkelahi untuk membela diri dan menjaga kehormatan adalah kemuliaan tersendiri yang akan membuat kita tidak mudah menjadi korban bullying," tambahnya. Menurutnya, sekolah harus menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi murid untuk belajar dan menuntut ilmu demi menggapai masa depan impian yang cemerlang.
Komitmen anti perundungan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih kondusif. Upacara pembukaan MPLS pada hari ini menjadi awal yang baik untuk menyatukan semangat seluruh siswa siswi dalam mewujudkan sekolah bebas perundungan. Ikrar yang telah dibacakan bersama-sama menjadi simbol komitmen dan tekad untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika, serta menjaga keharmonisan di lingkungan sekolah.
Dengan semangat baru ini, diharapkan seluruh siswa siswi dapat menjalani tahun pelajaran 2024/2025 dengan lebih semangat dan penuh prestasi. Kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter dan potensi akademik anak-anak. Melalui kerja sama yang baik, cita-cita untuk menciptakan generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, kreatif, dan berwawasan kebangsaan yang kuat dapat terwujud.
Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari ini menjadi momentum penting dalam upaya menciptakan sekolah yang bebas dari perundungan. Semoga semangat anti perundungan ini terus terjaga dan terimplementasi dalam setiap aktivitas belajar mengajar di seluruh sekolah di Jawa Timur. Mari bersama-sama kita wujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan penuh keceriaan untuk masa depan yang lebih baik.[pgn]
0 Komentar