![]() |
Pojok Tamu dan Jombang Interaktif ini merupakan acara talk show interaktif andalan radio Suara Jombang FM. |
[Jombang, Pak Guru NINE] - Di awal kepengurusannya
sebagai Ketua NU CARE-LAZISNU PCNU Jombang, Nine Adien Maulana langsung
bergerak cepat untuk mengaktifkan kembali lembaga yang sempat vakum selama
beberapa waktu ini. Sebagai seorang pemimpin baru, ia sadar bahwa
memperkenalkan kembali LAZISNU kepada masyarakat Jombang adalah langkah pertama
yang harus dilakukan. Salah satu strategi yang ia pilih adalah menggandeng
Radio Suara Jombang FM, media yang cukup populer di kalangan warga setempat.
Dengan tujuan memperluas jangkauan sosialisasi, Nine bersama Miftahus Saidin,
sekretarisnya, tampil dalam program Pojok Tamu, sebuah acara talk show on air
yang dipandu oleh Ninda Ahmad, penyiar yang dikenal dengan suara khasnya yang
renyah dan penuh semangat.
Kolaborasi dengan Radio Suara Jombang FM bukanlah
sebuah kebetulan. Sebelumnya, Ninda Ahmad sudah lama ingin mengundang Nine
sebagai tamu dalam acara talk show-nya, bahkan jauh sebelum Nine menjabat
sebagai ketua LAZISNU PCNU Jombang. Ninda sangat tertarik dengan profil Nine
Adien Maulana sebagai seorang guru yang aktif dalam berbagai organisasi sosial
dan keagamaan. Namun, kesempatan itu baru terwujud setelah Nine diamanahi
sebagai ketua LAZISNU, dan tema pembicaraan pun bergeser menyesuaikan dengan
perannya yang baru. Di acara tersebut, Nine memperkenalkan program-program
unggulan LAZISNU, mulai dari bantuan untuk kaum dhuafa, program beasiswa,
hingga berbagai inisiatif pemberdayaan ekonomi umat. Pesan utama yang ingin
disampaikan adalah bahwa LAZISNU kini hadir kembali dengan semangat baru untuk
berkhidmat kepada masyarakat Jombang.
Talk show ini berjalan lancar, dan Ninda Ahmad
menutup acara dengan menyampaikan harapan, “Pak Nine, nanti saya tetap ingin
mengundang Njenengan lagi untuk ngobrol-ngobrol Njenengan sebagai Pak Guru yang
aktivis.” Ninda ingin lebih jauh mengangkat sisi lain dari Nine sebagai seorang
pendidik dan aktivis. Namun, karena kesibukan masing-masing, rencana ini belum
bisa terwujud dalam waktu dekat.
Kesempatan untuk berbicara di media penyiaran
muncul kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama, meskipun di platform yang
berbeda. Kali ini, Nine Adien Maulana diundang oleh Ninda Ahmad untuk menjadi
narasumber dalam podcast LTN PCNU Jombang, sebuah lembaga penyiaran di bawah
naungan PCNU Jombang. Dalam podcast ini, Nine membahas tentang legalitas
lembaga amil zakat di Indonesia, khususnya yang berada di bawah naungan
LAZISNU. Tema ini cukup berat dan kompleks, namun Nine mampu menyampaikannya
dengan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar. Ia menekankan pentingnya
lembaga zakat untuk memiliki legalitas yang jelas dan menjalankan
operasionalnya dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, agar dapat
dipercaya oleh masyarakat.
Komitmen Nine untuk terus bergerak dan
berkontribusi tidak berhenti di situ. Pada Kamis, 18 Juli 2024, Ninda Ahmad
berhasil menghadirkan kembali Nine Adien Maulana di Radio Suara Jombang FM
dalam acara Pojok Tamu, namun kali ini dalam kapasitasnya sebagai seorang guru
yang juga aktifis. Dalam talk show interaktif tersebut, Nine membahas topik
yang sangat relevan dengan profesinya, yaitu pemanfaatan media online dalam
pembelajaran. Nine, yang aktif di berbagai platform digital, membagikan
pengalamannya tentang bagaimana ia memanfaatkan media sosial sebagai sarana
pembelajaran yang efektif. Ia juga menjelaskan tentang branding "Pak Guru
NINE" yang menjadi identitasnya di dunia maya. Nine menegaskan bahwa
penggunaan media online bukan sekadar mengikuti tren, melainkan juga untuk
menciptakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan efisien bagi para siswa.
Sebulan kemudian, tepatnya pada Senin, 26 Agustus
2024, Nine Adien Maulana kembali menjadi narasumber dalam acara Jombang
Interaktif di Radio Suara Jombang FM. Kali ini, ia tidak sendirian; ia
dipanelkan dengan dua pembicara lainnya, yaitu Eva Iriani, Ketua Ikatan
Penyuluh Keluarga Berencana Jombang, dan Mokhammad Zikni Amiruddin dari Divisi
PSDM Insan Genre Jombang. Diskusi kali ini berfokus pada regulasi tentang
kesehatan reproduksi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 28 tahun 2024. Dalam panel tersebut, Nine Adien Maulana diminta
memberikan perspektif sebagai seorang guru yang sering berinteraksi langsung
dengan remaja, yang bisa jadi merupakan kelompok sasaran utama dari regulasi
tersebut. Nine mengungkapkan hasil survei yang baru-baru ini ia lakukan di
sekolahnya mengenai persepsi siswa tentang penyediaan alat kontrasepsi di
sekolah, serta mengemukakan beberapa temuan sensitif yang terdapat dalam
regulasi tersebut.
Keikutsertaan Nine dalam berbagai acara talk show
on air ini bukan hanya sekadar untuk memperkenalkan diri atau lembaganya,
tetapi juga merupakan manifestasi dari komitmen moralnya sebagai seorang Guru
Penggerak. Sebagai bagian dari Angkatan 9 tahun 2024, Nine merasa bertanggung
jawab untuk terus memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan di
Jombang. Melalui berbagai media, Nine tidak hanya berbicara tentang pendidikan
di dalam kelas, tetapi juga mengangkat isu-isu penting yang relevan bagi
masyarakat luas. Komitmennya untuk berkontribusi dan terus bergerak ini selaras
dengan filosofi Guru Penggerak, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran yang
inovatif dan inspiratif.
Pengalaman Nine Adien Maulana sebagai narasumber
on air di Radio Suara Jombang FM memberikan banyak pelajaran dan inspirasi,
baik bagi dirinya sendiri maupun bagi para pendengar. Melalui peran aktifnya di
media, Nine membuktikan bahwa seorang guru tidak hanya bisa berdampak di dalam
kelas, tetapi juga di ranah publik. Kolaborasinya dengan Ninda Ahmad dan Radio
Suara Jombang FM menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara media dan
komunitas dalam menyuarakan aspirasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Nine terus berusaha menjadi bagian dari
pergerakan kemaslahatan, baik di bidang pendidikan, sosial, maupun keagamaan,
di mana pun ia berada.
Dengan terus menjunjung tinggi komitmen sebagai
Guru Penggerak, Nine Adien Maulana tidak hanya menularkan semangat perubahan,
tetapi juga mengajak setiap individu untuk berani mengambil peran dalam
membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Pengalaman ini
bukan hanya mempertegas identitasnya sebagai seorang guru dan aktivis, tetapi
juga sebagai agen perubahan yang selalu siap berkontribusi untuk kemaslahatan
umat.[pgn]
0 Komentar