![]() |
Daftar para Pemenang Lomba Video Pendek Bahasa Miras, Judi Online dan Pergaulan Bebas. |
[Jombang, Pak Guru NINE] – Suasana penuh haru dan kebanggaan
terasa ketika Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jombang
resmi menetapkan para juara lomba video pendek bertema “Pencegahan Bahaya Miras,
Judi Online, dan Pergaulan Bebas”. Ajang ini bukan sekadar kompetisi,
melainkan sebuah gerakan moral yang menggugah kesadaran generasi muda untuk
tampil sebagai pelopor perubahan.
Lomba yang diikuti oleh para pelajar tingkat
SMP/MTs serta SMA/SMK/MA se-Kabupaten Jombang, bahkan ada yang
berasal dari kabupaten Bondowoso,
ini diselenggarakan sebagai bagian dari syiar dakwah Islam yang dikemas dengan
cara kreatif dan dekat dengan dunia remaja. Melalui medium video pendek, para
peserta diajak menyuarakan pesan-pesan moral dengan bahasa visual yang segar,
menyentuh, dan mudah dipahami oleh kalangan sebaya.
“Generasi muda kita hidup di era
digital yang penuh tantangan. Maka, pendekatan dakwah dan edukasi pun harus
bisa menyesuaikan zaman. Lomba ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai luhur bisa
dikemas dengan kreatif sekaligus inspiratif,” ujar Ketua Umum MUI Jombang, Dr.
KH. M. Afifuddin Dimyathi, Lc.M.A, saat penetapan juara.
Para Pemenang
Dalam kategori SMP/MTs, gelar Juara I
diraih oleh SMP MBS Jazaul Ihsan, yang berhasil memukau dewan juri lewat
narasi visual yang kuat dan emosional. Pesan yang mereka angkat sederhana namun
mengena: bahaya miras dan judi online bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi
juga menghancurkan masa depan keluarga.
Juara II jatuh kepada SMPN 3
Peterongan, sementara Juara III diraih oleh SMPN 3 Kabuh. Tak kalah
inspiratif, juara harapan dari MTsN 8 Jombang, MTs Miskat Al-Anwar, serta SMPN
2 Gudo menampilkan ide-ide segar yang mengajak remaja berpikir ulang sebelum
terjerumus dalam pergaulan bebas.
Sementara itu, kategori SMA/SMK/MA
menghadirkan persaingan yang tak kalah sengit. MAN 1 Jombang sukses
merebut Juara I dengan karya yang dinilai mampu menghadirkan pesan pencegahan
secara menyentuh dan realistis. SMK Telekomunikasi Darul Ulum Jombang
berada di posisi Juara II, sementara MAN 7 Jombang berhasil menyabet
Juara III. Adapun penghargaan harapan diberikan kepada MAN 5 Jombang, SMK
Telekomunikasi Darul Ulum Jombang (tim kedua), serta MAN 10 Jombang.
Pesan Inspiratif
Lomba ini tidak hanya menampilkan
deretan nama pemenang. Lebih dari itu, ia menjadi cermin bahwa generasi muda
punya kepedulian tinggi terhadap isu sosial yang mengancam masa depan bangsa.
Bahaya miras, judi online, dan pergaulan bebas adalah realita yang kian marak.
Namun, lewat karya-karya video yang kreatif, para pelajar Jombang membuktikan
bahwa mereka tidak tinggal diam.
H. Ilham Rohim, S.Ag., M.HI., selaku
Sekretaris MUI Jombang, menegaskan bahwa penghargaan ini bukan akhir, melainkan
awal dari perjuangan. “Kami berharap para pelajar yang ikut serta bisa menjadi
agen perubahan di lingkungannya. Mereka yang sudah berani bersuara lewat karya,
harus terus berani berdiri di garis depan melawan pengaruh negatif,” katanya
penuh semangat.
Mengajak Generasi Muda Jadi Teladan
Lebih dari sekadar lomba, acara ini
merupakan ajakan bagi seluruh remaja di Jombang – bahkan di seluruh Indonesia –
untuk berani berkata tidak pada miras, judi online, dan pergaulan bebas.
Ketiga hal itu ibarat virus sosial yang bisa melemahkan generasi emas bangsa
jika tidak dicegah sejak dini.
Melalui karya video pendek, pesan moral
dapat menyebar luas, terlebih di era media sosial yang bisa menghubungkan ide
ke ribuan mata dalam sekejap. Inilah strategi cerdas MUI Jombang: mengubah
tantangan era digital menjadi peluang dakwah yang bermakna.
Dengan ditetapkannya para juara ini,
MUI Jombang menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kreativitas remaja
sekaligus menguatkan benteng moral bangsa. Para juara mungkin hanya segelintir,
tetapi semangat dan inspirasi yang mereka tebarkan akan terus bergema, membakar
semangat remaja lain agar menjauhi hal-hal yang merusak diri dan masa depan.
Dari Jombang, gema kebaikan ini semoga
menyebar ke seluruh penjuru negeri. Karena sejatinya, melawan miras, judi
online, dan pergaulan bebas bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga agama,
melainkan tanggung jawab kita semua. Dan lewat kreativitas generasi muda, kita
diajak percaya bahwa harapan itu masih ada – bahkan semakin terang.[pgn]
0 Komentar