Bab 1 Kelas XI SMA - Berfikir Kritis & Cinta Iptek

 

Bab 1 Kelas XI SMA : Membiasakan berfikir kritis dan mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi.


1. Tujuan Pembelajaran

Bab ini bertujuan membentuk peserta didik agar mampu:

  • Membaca Al-Qur’an (Q.S. Ali Imran: 190–191 dan Q.S. Ar-Rahman: 33) dengan tartil.
  • Menghafalkan dan memahami ayat serta hadis terkait berpikir kritis dan mencintai ilmu pengetahuan serta teknologi.
  • Menganalisis kandungan ayat-ayat tersebut.
  • Meyakini bahwa berpikir kritis dan mencintai iptek adalah perintah agama.
  • Membiasakan diri berpikir kritis, kreatif, adaptif, dan berwawasan iptek.

2. Pentingnya Berpikir Kritis

Materi menekankan bahwa:

  • Berpikir kritis adalah ciri orang beriman dan ulil albab.
  • Umat Islam dituntut menyaring informasi (tabayyun) sebelum menyampaikan agar tidak terjerumus pada kebohongan, fitnah, atau hoaks.
  • Informasi yang sehat akan membentuk perilaku yang baik, sedangkan informasi buruk dapat merusak akhlak.

3. Tadabbur Ayat Al-Qur’an

  • Q.S. Ali Imran: 190–191 menjelaskan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta: penciptaan langit dan bumi, pergantian siang-malam, serta ajakan untuk merenunginya.
  • Ayat ini menegaskan bahwa ulil albab (orang berakal sehat) selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan dan menjadikan ciptaan Allah sebagai sarana berpikir.
  • Intinya, tidak ada ciptaan Allah yang sia-sia, semuanya mengandung hikmah untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

4. Kisah dan Teladan

Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW sering menangis ketika membaca ayat ini, karena begitu dalam merenungi kebesaran Allah. Hal ini menjadi teladan bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya sekadar dibaca, tetapi juga harus dihayati.


5. Isi Kandungan

Pokok kandungan ayat dan hadis:

  1. Alam semesta adalah tanda kebesaran Allah, yang harus dikaji dengan ilmu.
  2. Ulil Albab adalah orang yang selalu berpikir kritis, objektif, dan mengambil hikmah dari segala peristiwa.
  3. Islam mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bentuk ibadah.
  4. Hadis melarang manusia memikirkan Dzat Allah secara langsung, karena akal tidak akan mampu mencapainya. Fokuslah pada ciptaan-Nya.
  5. Berpikir itu ada batasnya, tujuannya agar manusia semakin dekat dengan Allah, bukan sebaliknya.

6. Relevansi dalam Kehidupan

  • Di era banjir informasi, berpikir kritis dan sikap tabayyun sangat penting untuk membedakan informasi benar dan salah.
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dipandang sebagai sarana ibadah, bukan sekadar kebutuhan duniawi.
  • Sikap kritis, kreatif, dan semangat mencari ilmu akan mengantarkan manusia pada keberhasilan dunia dan keselamatan akhirat.

📌 Kesimpulan:

Bab ini mengajarkan bahwa berpikir kritis, menyaring informasi, dan mencintai iptek merupakan bagian dari perintah agama. Ulil albab dijadikan teladan karena menggunakan akal sehatnya untuk merenungi ciptaan Allah, sehingga semakin dekat kepada-Nya dan bermanfaat bagi sesama.

MULAI ALUR CINTA

Posting Komentar

0 Komentar